KomunitasPandeglangTerkini

GMNI Pandeglang Angkat Bicara Soal Kosongnya Kursi Direktur PDAM Tirta Berkah

SABBA.ID | Pandeglang – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI PANDEGLANG) angkat bicara soal tidak teraturnya menejemen PDAM Tirta Berkah Pandeglang.

GMNI Pandeglang menilai banyak keluhan masyarakat atau konsumen yang sering terhambat air tidak mengalir, ini sangat merugikan konsumen, menurut GMNI Pandeglang konsumen ditutut untuk memberikan kewajibannya akan tetapi PDAM Tirta Berkah Pandeglang tidak sebaliknya memberikan kewajiban kepada konsumen.

Advertisement Space

Tidak terpenuhinya kebutuhan konsumen ini GMNI Pandeglang menduga diakibatkan Direktur PDAM Tirta Berkah Pandeglang mengalami kekosongan. Sehingga kekosongan itu menghambat kepada roda organisasi PDAM.

Tb Muhamad Afandi selaku Ketua DPC GMNI Pandeglang mengatakan, kekosongan ini akan menghambat pada roda organisasi PDAM jika dibiarkan begitu saja.

“Seharusnya Kekosongan jabatan Direktur harus segera diselesaikan, karena bagaimanapun ketika posisi Direktur kosong maka secara tidak langsung menghambat kepada roda Organisasi PDAM sehingga mengakibatkan sistem menejemen yang tidak teratur dan menghambat kepada pelayanan konsumen,” ujar Afandi dalam keterang persnya, Jumat (18/6).

Selain itu, ia juga menyayangkan jika masih terjadi kekosongan, dikhawatirkan PDAM justru akan merugi dalam pengelolaannya.

“Sangat disayangkan jika perusahaan milik daerah ada posisi strategis seperti Direktur alami kekosongan, dan kekosongan jabatan ini akan menimbulkan kerugian dalam pengelolaan air. Karna jabatan Direktur PDAM Tirta Berkah Pandeglang Sesuai dengan SK sudah habis pada bulan Januari lalu,” ujarnya.

Ia juga meminta, kepada Komisi ll DPRD Kabupaten Pandeglang untuk segera memberikan warning perihal kekosongan jabatan agar roda organisasi PDAM Tirta Berkah Pandeglang jalan sehingga keluhan konsumen pun terpenuhi, tutupnya. (Puja/Red)

Advertisement Space

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!