KomunitasPandeglangTerkini

Resmi dilantik, Srikandi PSBI Pelopor Pembangunan dan Peradaban Seni Budaya

SABBA.ID | Pandeglang – Dewan Pimpinan Pusat Srikandi Perkumpulan Seni Budaya Indonesia menggelar Deklarasi dan Seminar Gender di salah satu rumah makan di Pandeglang, pada selasa, (2/11/21).

Kegiatan ini mengambil tema optimalisasi peran perempuan dalam membangun dan mengembangkan seni budaya Indonesia.

Advertisement Space

Kegiatan ini dihadiri Ketua umum PSBI dan jajaran pengurus, Bupati Pandeglang, anggota DPRD Provinsi Banten, Kadinsos Pandeglang dan ratusan pelaku seni budaya.

Ketua umum Srikandi PSBI, Rista Efriyanti menyampaikan wadah Srikandi PSBI ini sebagai ruang ekspresi para perempuan dalam membina, mengembangkan, dan mengekplorasi seni budaya Indonesia di masyarakat.

Hal ini sebagai ruang ekspresi para perempuan dalam berkiprah mentransformasikan nilai-nilai seni budaya ditengah masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Bupati Pandeglang Hj Irna Narulita berharap Seni Budaya dan kearifan lokal dapat mewarnai pembangunan sumber daya manusia (SDM) khususnya di kabupaten Pandeglang, umumnya di Indonesia.

Irna mengungkapkan, pihaknya berharap geliat seni budaya di Pandeglang dapat digalakkan kembali, agar peradaban bangsa tidak terkikis dengan datangnya budaya luar.

“Saya senang dengan banyaknya masyarakat yang melek dengan seni budaya, hal ini tentunya agar kita tidak kalah dengan budaya-budaya asing yang masuk dan mulai mempengaruhi anak-anak kita, keluarga besar Srikandi PSBI ikut membantu pembangunan peradaban” ujarnya.

Advertisement Space

Ditempat yang sama, Ketua umum PSBI Yangto SH MH menuturkan Srikandi PSBI ini dibentuk untuk mewadahi para perempuan pegiat seni budaya di masyarakat.

“Srikandi PSBI adalah sayap dari organisasi PSBI, yang nantinya akan mewadahi perempuan pegiat seni budaya se-Indonesia, selamat dan sukses atas terselenggaranya deklarasi & seminar gender Srikandi PSBI” tutupnya. (Rls/Red)

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!