CilegonKomunitasTerkini

Risma Al Ittihad Purwakarta Cilegon Gelar Pengajian Maknai isra Mi’raj ditengah Pandemi

Cilegon – Pemuda-pemudi Purwakarta yang tergabung dalam Remaja Islam Masjid (Risma) Al-Ittihad menggelar kegiatan pengajian pada Sabtu, 13 Maret 2021. Pengajian kali ini bertemakan “Perjalanan isra Mi’raj Nabi Muhammad saw. dan Memaknai isra Mi’raj Ditengah Pandemi”.

Kegiatan ini merupakan pengajian rutin bulanan Risma Al-Ittihad sekaligus dalam rangka memperingati peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Penceramah yang memberikan siraman rohani kali ini adalah KH. Latifi, Lc.

Advertisement Space

Acara ini diselenggarakan di Masjid Al-ittihad link. Karang Tengah RT 10 Kelurahan Pabean Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon. Jemaah yang hadir kurang lebih berjumlah 40 orang dan dihadiri oleh perwakilan remaja masjid tetangga. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap mematuhi protol kesehatan.

Ketua Risma Al-ittihad, Ahmad Haryani mengatakan bahwa momentum isra mi’raj adalah sejarah yang tidak bisa ditinggalkan oleh umat islam sedunia. Peristiwa ini telah menghasilkan karya agung yakni salat wajib 5 waktu.

“Mari kita jadikan persitiwa Isra Mi’raj sebagai momentum untuk meningkatkan ketaqwaan sebagai umat Nabi Muhammad saw. Serta menjadi landasan dalam menjalankan ibadah sesuai Al-qur’an dan Hadist. Semoga selalu diterapkan dalam kehidupan ini”. Ujarnya.

KH. Latifi menjelaskan dalam ceramahnya bahwa Isra Mi’raj merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW menuju langit ke-7 untuk menerima perintah salat dari Allah SWT. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.

Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem. Sedangkan Miraj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam. (*/Rls)

Advertisement Space

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!