PandeglangPendidikanTerkini

Sempat Viral! Akademisi UNIBA Soroti BOP PAUD Pandeglang

SABBA.ID | Pandeglang – Sabtu (15/1/22) Proses pengusutan kasus dugaan pemotongan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Pandeglang, Banten masih menjadi perbincangan juga sorotan publik yang terus bergulir. Termasuk salah satu Akademisi Universitas Bina Bangsa (Fikri Tanjil) ikut menyampaikan statement tegasnya.

Sebelumnya, penyelidikan terkait Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ditilep oknum ASN dengan modus pembelian buku, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora), Sutoto turut menanggapi ulah oknum tidak bertanggung jawab tersebut.

Sutoto menjelaskan penggunaan dana BOP itu diprioritaskan untuk tiga hal. Di antaranya untuk honorarium guru, belanja rutin seperti pembayaran listrik dan internet dan belanja kebutuhan protokol kesehatan (prokes) COVID-19.

“Memang enggak ada untuk kewajiban beli buku. Tapi kalau anggarannya memungkinkan, boleh membeli buku apabila dibutuhkan asal kebutuhan utamanya yang tiga itu terpenuhi,” tuturnya.

Dengan warna kalimat yang berbeda, Fikri tanjil (Akademisi) melihat bahwa penggunaan dana BOP PAUD seharusnya memerhatikan perkembangan anak usia dini dengan tahapan perkembangan tersebut anak belum seharusnya dijejali dengan materi-materi dalam LKS.

“Dalam pendidikan anak usia dini, mereka di berikan kebebasan untuk bermain dan mengeksplorasi lingkungan melalui Alat Permainan Edukatif (APE) yg sesuai perkembangan anak atau kegiatan-kegiatan yang menggembirakan” Tegasnya.

Lebih kontras Fikri yang juga Alumni Keluarga Mahasiswa Pandeglang (KUMANDANG UNTIRTA) melihat penggunaan anggaran yang mendominasi kebutuhan diluar kebutuhan anak seperti pembelian buku ini harusnya belum menjadi prioritas bagi anak di usia dini.

Menurutnya akan sangat memprihatinkan jika lembaga PAUD atau Dinas terkait tidak mempriotitaskan kenyamanan dan tumbuh kembang anak selama belajar.

“Anak akan merasa tidak bahagia dan berujung pada kondisi emosional yang tidak stabil, yang mana seharusnya anggaran untuk PAUD di dorong sebagai stimulus sekolah menciptakan lingkungan bermain yang aman, sehat, dan berorientasi pada kesejahteraan psikologis anak” Tutupnya.

Advertisement Space

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!