KomunitasPandeglangTerkini

Sikapi Maraknya Waralaba Melanggar Perda, GMNI Pandeglang Demo DPMPTSP

SABBA.ID | Pandeglang – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pandeglang mengelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pandeglang, Selasa (16/3).

Aksi unjuk rasa tersebut menyikapi maraknya waralaba yang tidak mengindahkan Perda Nomer 4 tahun 2017 tentang aturan main waralaba.

Advertisement Space

Hal itu terbukti dengan maraknya waralaba yang mengabaikan aturan seperti jumlah waralaba dalam satu kecamatan lebih dari empat waralaba seperti di Kecamatan Menes, Saketi dan Labuan.

Erik Setiawan selaku Korlap aksi menuturkan, dalam pelaksanaan waralaba seharusnya dapat menggaet produk lokal, kemudian dari sisi jumlah waralaba dalam satu kecamatan harus dibatasi.

“Seharusnya waralaba harus bisa ikut dalam membantu produk lokal daerah dalam pemasarannya. Dan banyaknya waralaba yang melanggar pasal 4a ayat 1 yaitu yang mengatur pendirian waralaba maksimal 4 kecuali di wilayah ibu kota kabupaten,” ujar Erik dikutip dalam keterangannya.

Ia juga menilai bahwa Satpol PP seharusnya bisa menindak pihak-pihak waralaba yang memang melanggar Perda tersebut.

“Kami tantang Satpol PP untuk menutup waralaba yang melanggar, jika hari ini tidak mampu menindak kami nyatakan dengan tegas bahwa Satpol PP patut diduga menerima sogokan dari pihak waralaba,” ujarnya.

Diwaktu yang sama Tb Muhamad Afandi selaku ketua GMNI Pandeglang meminta keseriusan kepada pemerintah daerah pandeglang beserta pihak terkait, untuk menutup waralaba yang melanggar aturan.

Advertisement Space

“Kami menuntut agar Pemda dan Stake Holder terkait untuk mampu bersikap tegas dalam menegakan aturan. Agar Kabupaten Pandeglang ini bisa maju dan berkembang, bukan malah kerja sama dengan kapitalis,” ujar Afandi. (Puja/Red)

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!