OlahragaSerangTerkini

Atlet Tinju PPLP Banten Meninggal di Asrama

Seorang atlet tinju Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Banten, Alexandria Warman, meninggal dunia di asrama tempatnya tinggal pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.

Informasi dari sejumlah penghuni asrama menyebutkan, Alexandria sempat dibawa ke rumah sakit oleh rekan-rekan sesama atlet setelah ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Namun setibanya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Fatimah, Kota Serang, dokter menyatakan korban telah meninggal dunia.

Advertisement Space

Menurut keterangan saksi, tidak terdapat tenaga medis maupun pengurus asrama yang berjaga saat kejadian. Para atlet yang panik berinisiatif memberikan pertolongan seadanya dan mencari bantuan untuk membawa korban ke rumah sakit.

Sebanyak sepuluh atlet dan satu pelatih ikut mengevakuasi Alexandria menggunakan mobil asrama. “Waktu diangkat dari asrama sepertinya sudah tidak ada nadinya. Temannya sempat pijat jantung, tapi tidak tertolong,” ujar salah seorang saksi.

Pengurus asrama diketahui tiba setelah korban dinyatakan meninggal dunia. Diperoleh informasi, pihak asrama sempat meminta agar kabar kematian tersebut tidak disebarluaskan terlebih dahulu.

Dari hasil pemeriksaan di kamar korban, ditemukan sejumlah obat diet dan obat keras yang diduga dikonsumsi untuk menurunkan berat badan sebelum pertandingan. Namun, penyebab pasti kematian Alexandria belum dapat dipastikan.

Peristiwa ini menimbulkan duka dan trauma mendalam bagi para atlet yang masih menetap di asrama untuk persiapan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025.

Advertisement Space

Kabar meninggalnya Alexandria dibenarkan oleh Kasubag Umum Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten, Iwan Ridwan. Ia membantah dugaan bahwa korban tidak didampingi saat dibawa ke rumah sakit.

“Gak ada yang bisa (nyetir) katanya, gak ada yang bisa nyetir,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Iwan juga mengakui bahwa di asrama PPLP belum tersedia tenaga medis yang berjaga selama 24 jam. Meski demikian, ia menegaskan bahwa sebelum kejadian, Alexandria tidak menunjukkan gejala atau keluhan kesehatan.

“Jam 9 malam dia masih video call sama orang tuanya. Masih ngobrol sama teman-temannya. Tidak ada tanda sakit, tidak ada keluhan. Bahkan rencananya Sabtu dan Minggu dia mau pulang,” tuturnya.

Pasca kejadian, Dispora Banten langsung menginstruksikan peningkatan pendampingan kesehatan bagi seluruh atlet serta menurunkan psikolog untuk memulihkan kondisi mental para penghuni asrama.

“Dokter ada, tetapi tidak standby 24 jam. Setelah kejadian, kami sudah instruksikan agar pendampingan kesehatan atlet diperketat dan psikolog diterjunkan untuk mendampingi atlet yang trauma,” imbuhnya.

Meski demikian, Iwan menegaskan pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian korban.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!