Badko HMI Jabodetabeka-Banten Kecam Penyelenggara Seleksi Duta Pariwisata Banten

Serang – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jabodetabeka-Banten mengecam keras penyelenggara seleksi Duta Pariwisata Provinsi Banten yang diduga adanya tindakan suap antar peserta dan panitia.
Diketahui, ajang seleksi Duta Pariwisata Banten tengah menjadi sorotan Publik setelah terdapat dugaan suap uang jutaan rupiah untuk meloloskan peserta tertentu.
Hal ini sontak menjadi polemik yang mengakibatkan tidak adanya proses murni dalam seleksi tersebut.
“Tidak ada proses murni seleksi yang dilakukan, apalagi kita ketahui untuk Duta Pariwisata tentunya perlu detail pemahaman mendalam dari masing-masing peserta bukan siapa yang sanggup menyediakan “sesuatu” maka ia akan lolos”. Ujar Handoko S. Askari selaku Wasekjend Badko HMI Jabodetabeka-Banten.
Selain itu, dirinya menyampaikan bahkan dalam proses ajang seleksi tersebut ada beberapa peserta yang diberhentikan secara sepihak karena diketahui peserta tersebut berani untuk speak-up hal-hal yang disinyalir tidak wajar.
“Beredar pengumuman pemberhentian beberapa Peserta, karena mereka berani speak-up atas hal yang diduga tidak wajar dialami oleh mereka,” ungkap Handoko.
Menurut keterangan dari salah satu Peserta ajang seleksi Duta Pariwisata, ia mengaku selama proses karantina dikatakan sangat tidak manusiawi karena pada aktivis yang dilakukan saat karantina tersebut mulai dari jam istirahat hingga aktivitas lainnya ada hal yang mengakibatkan peserta merasa memilukan.
Terlebih, ada aktivitas yang mengakibatkan luka dikaki peserta akibat menggunakan heels saat proses karantina tersebut. Padahal, sebelumnya pernah dilakukan penyuluhan oleh salah satu dokter dari RS Melati tentang bahaya penggunakan heels terlalu lama.
Sontak beberapa peserta melakukan protes dan speak-up tentang apa yang mereka alami, dan kemudian peserta tersebut diberhentikan secara sepihak bahkan kemudian sampai adanya tindakan intimidasi proses hukum.
“Disini kita melihat bahwa apa yang dilakukan oleh penyelenggara tersebut tentu tidak bisa didiamkan, karena selain dari proses yang tidak netral ada beberapa peserta berani untuk bicara namun langsung diberhentikan ini kan tidak jelas,” terang Handoko.
Lebih lanjut, Pihaknya juga mendesak Pemerintah Provinsi Banten dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Penyelenggara Seleksi Duta Pariwisata Banten untuk mengevaluasi segala bentuk yang merugikan terhadap Peserta.
HMI Badko Jabodetabeka-Banten akan terus mengawal kasus tersebut sampai Tuntas.
“Apalagi adanya dugaan tidakan suap,” Tutupnya.