
Serang, [26/10/2025] — Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya daerah dengan menggelar kegiatan Sasaka Cibanten, yang diisi dengan tradisi maca syeikh dan diskusi budaya.
Kegiatan ini dipimpin oleh Komunitas Opik (Obrolan Pinggir Kanal) Sukadiri, tokoh muda sekaligus perwakilan BPK Wilayah VIII, yang menyerukan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan warisan leluhur Banten di tengah arus modernisasi.
“Budaya adalah jati diri dan kekuatan kita. Kalau tidak dijaga, kita akan kehilangan arah dan akar sejarah. Melalui kegiatan Sasaka Cibanten ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama melestarikan tradisi dan nilai luhur Banten,” ujar Syaefudin Ketua Komunitas Opik dalam sambutannya.
Tradisi maca syeikh, sebagai bagian dari kegiatan, menjadi simbol penghormatan kepada leluhur dan bentuk rasa syukur atas berkah kehidupan. Ritual ini juga menjadi momentum refleksi bersama agar generasi muda tidak melupakan akar budaya lokal.
Selain kegiatan ritual, acara juga diisi dengan diskusi budaya yang menghadirkan tokoh masyarakat, budayawan, serta perwakilan generasi muda. Diskusi membahas strategi pelestarian budaya lokal sebagai potensi ekonomi kreatif dan penguatan karakter masyarakat Banten.
Melalui kegiatan Sasaka Cibanten, BPK Wilayah VIII berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga warisan budaya, sekaligus menjadikannya sumber inspirasi untuk membangun daerah yang berkarakter dan berdaya saing.
