
Jakarta, 22 Oktober 2025 — Integrity Society Movement (ISM) resmi menggelar Deklarasi dan Simposium Integritas bertema “Tantangan Integritas dalam Mewujudkan Indonesia Emas” di Gedung HBS Jassin, Taman Ismail Marzuki, Rabu (22/10). Acara ini menjadi momentum lahirnya gerakan masyarakat sipil baru yang berkomitmen mendorong integritas sebagai fondasi pembangunan bangsa.
Kegiatan dibuka oleh Founder ISM, Rifyan Ridwan Saleh, yang menekankan pentingnya karakter integritas dalam upaya membawa Indonesia menjadi bangsa besar. “Kita bisa belajar dari negara seperti Jepang dan Singapura budaya integritas mereka menjadi kunci kemajuan. Indonesia harus mulai sadar bahwa untuk menjadi bangsa besar, kita harus membangun fondasi karakter yang bersih dan berintegritas,” ujar Rifyan dalam sambutannya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif ISM, Sahrul Hikam, dalam sambutannya menegaskan bahwa ISM akan menjadi lokomotif perjuangan dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi. “ISM adalah bentuk kesadaran kolektif masyarakat sipil. Kami ingin berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita bernegara, yaitu memajukan kesejahteraan umum (dst) seperti amanat alinea ke 4 uud 1945, hal tersebut tidak akan terwujud selama korupsi masih menggerogoti bangsa ini” ujar Hikam.
“Modal utama untuk mengobati korupsi adalah membudayakan integritas—baik di masyarakat, sistem, maupun penyelenggara negara. Karena itu ISM hadir untuk memperjuangkan agar integritas menjadi karakter bangsa,” tambahnya.
Simposium menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai bidang, antara lain Kombes Afandi Eka Putra (Kasubdit II Dittipikor Bareskrim Polri), Zahud Aji Firmantoro, S.H., M.H. (Dewan Pakar ISM sekaligus Akademisi Hukum Universitas Al Azhar Indonesia), serta Ricky HS Tamba (Tenaga Ahli Utama Kantor Badan Komunikasi Pemerintah Republik Indonesia).
Dalam paparannya, Zahud Aji Firmantoro menyoroti pentingnya membangun integritas dalam sistem sosial dan kelembagaan. “Integritas tidak cukup berhenti pada karakter individu. Ia harus melembaga dalam sistem agar berdampak luas. Tapi tentu, semuanya berawal dari diri sendiri,” ujarnya dalam sesi bertajuk “Integritas dalam Krisis Legitimasi.”
Puncak kegiatan diakhiri dengan pembacaan “Deklarasi ISM” oleh Sahrul Hikam yang ditemani jajaran pengurus ISM. Dalam deklarasi tersebut, ISM menegaskan tekad menjadi lokomotif perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang berintegritas dan bersih dari korupsi. Deklarasi juga memuat lima komitmen utama: mengawal tata kelola publik, mendorong keberanian moral pejabat publik, menggerakkan kampanye nilai integritas, membangun aliansi lintas sektor, serta mendesak penegakan sanksi apabila ada penyelenggara negara yang tidak sejalan dengan nilai Integritas. Melalui kegiatan ini, ISM berharap nilai-nilai integritas dapat menjadi arus utama dalam kehidupan bernegara Indonesia, sekaligus menjadi landasan moral menuju Indonesia Emas 2045

