Hans Kelsen, Tokoh Filsuf Hukum Asal Austria yang Memiliki Ketertarikan Pada Humanisme
SABBA.ID | Hans Kelsen lahir pada 11 Oktober 1881 di Praha, Austria-Hongari. Kelsen adalah seorang ahli hukum dan dan filsuf hukum Austria. Kelsen lahir dari keluarga Yahudi kelas menengah yang menuturkan Bahasa Jerman. Ibunya Bernama Auguste Löwy berasal dari Bohemia dan Ayahnya bernama Adolf Kelsen berasal dari kawasan Galisia.
Setelah lulus dari Akademisches Gymnasium, Kelsen mengambil program studi hukum di Universitas Wina. Pada masa hidupnya, Kelsen pernah dua kali pindah agama. Pada saat menulis disertasi mengenai Dante dan Katolik, Kelsen dibaptis menjadi Katolik pada tanggal 10 Juni 1905. Kemudian, pada tanggal 25 Mei 1912, ia menikahi Margarete Bondi. Dua hari sebelumnya, keduanya berpindah agama menjadi Lutheran.
Setelah menyelesaikan akademiknya, awalnya ia berkarir sebagai pengacara publik yang pandangannya sekuler terhadap hukum sebagai instrumen mewujudkan kedamaian. Pandangan tersebut diinspirasikan oleh kebijakan toleransi yang dikembangkan oleh rezim Dual Monarchy di Habsburg.
Sejak kecil, sebenarnya Kelsen tertarik pada bidang ilmu-ilmu klasik dan humanisme, seperti filsafat, logika, sastra, dan juga matematika. Ketertarikan inilah yang sangat mempengaruhi karya-karyanya di kemudian hari.
Hans Kelsen memperoleh gelar Doktor di bidang hukum pada tahun 1906. Setahun sebelum meraih gelar Doktornya di bidang hukum, tahun 1905 ia menerbitkan buku pertamanya yang berjudul Die Staatlehre des Dante Alighieri. Dua tahun setelah mendapatkan gelar Doktornya, dia mengikuti seminar di Heidelberg yang diselenggarakan oleh George Jellinek. Tahun 1911, Kelsen mengajar di University of Vienna untuk bidang hukum publik dan filsafat hukum. Di tahun yang sama, di tengah kesibukannya mengajar, Kelsen menyelesaikan karyanya dengan judul Hauptptobleme der Staatsrechtlehre. Kemudian, pada tahun 1914, menerbitkan dan menjadi editor the Austrian Journal of Public Law.
Selama Perang Dunia I, Kelsen menjadi penasehat untuk departemen militer dan hukum (military and justice administration). Tahun 1918, dia menjadi assiciate professor di bidang hukum pada university of Vienna dan setahun kemudian ditetapkan sebagai profesor penuh di bidang hukum publik dan hukum administrasi. Pada tahun yang sama, di saat berakhirnya monarki Austria, Chancellor pemerintahan republik pertama, Karl Renner, memberikan kepercayaan kepadanya untuk menyusun konstitusi Austria. Hal ini karena kedekatan Kelsen dengan Partai Sosial Demokrat (Social Democratic Party), akan tetapi secara formal, Kelsen tetap netral karena tidak pernah menjadi anggota partai politik.
Draft konstitusi berhasil ia susun dan diterima dengan baik tanpa perubahan. Semua kelompok, seperti Partai Sosial Demokrat maupun kelompok Sosialis Kristen (Christian Socialist) dan juga kelompok Nasionalis Liberal (Liberal Nasionalist). Sehingga kemudian, kelompok-kelompok ini membentuk pemerintahn koalisi. Draft konstitusi tersebut kemudian ditetapkan menjadi Konstitusi Austria pada tahun 1920. Hasil dari usahnya itu, satu tahun setelah ditetapkan Konstitusi Austria, ia diangkat menjadi anggota Mahkamah Konstitusi Austria.
Saat Nazi berkuasa, tahun 1933, situasi pun berubah cepat dan Kelsen pun dikeluarkan dari Universitas. Karena itu, ia bersama istri dan dua putrinya pindah ke Jenewa, dan memulai karir akademik di the Institute Universitaire des Hautes Etudes International hingga tahun 1935. Di samping itu, Kelsen juga aktif mengajar hukum internasional di University of Prague pada tahun 1936. Namun, ia pun kembali lagi keluar karena sentimen anti-semit (anti Yahudi) di kalangan mahasiswa.
Saat pecahnya Perang Dunia II, dan kemungkinan terlibatnya Switzerland dalam konflik tersebut memotivasi Kelsen pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1940. Kelsen, sebagai research associate, mengajar di Harvard University tahun 1940 sampai tahun 1942.
Pada tahun 1942, dengan dukungan Roscoe Pound yang mengakui Hans Kelsen sebagai ahli hukum dunia, Kelsen pun menjadi visiting professor di California University, Berkeley. Namun bukan di bidang hukum, tetapi di departemen ilmu politik. Dari tahun 1945 sampai 1952 ditetapkan lagi menjadi profesor penuh, dan pada tahun 1945 juga Kelsen sah menjadi warga negara Amerika Serikat dan menjadi penasehat pada United Nation War Crimes di Washington dengan tugas utamanya menyiapkan aspek hukum dan teknis pengadilan Nuremberg.
Dia juga menjadi visiting professor di Geneva, Newport, The Hague, Vienna, Copenhagen, Chicago, Stockholm, Helsinkfors, dan Edinburg. Kelsen memperoleh 11 gelar doktor Honoris Causa dari Utrech, Harvard, Chicago, Mexico, Berkeley, Salamanca, Berlin, Vienna, New York, Paris dan Salzburg.
Setelah ia pensiun pada tahun 1952, Kelsen tetap aktif dan produktif dalam berkarya di dunia hukum. Hingga akhir hayatnya, ia tinggal di Amerika Serikat. Kelsen wafat pada usia 92 tahun di Berkeley, 19 April 1973, dengan meninggalkan sekitar 400 karya. Ian Stewart karya Kelsen lebih dari 300 buku dalam tiga bahasa.