KomunitasPendidikanSerang

KKM 72 Uniba Lakukan Pembinaan dan Pengembangan UMKM di Desa Damping

Serang – Kelompok KKM 72 menggelar seminar pengembangan UMKM di Desa Damping, Kecamatan Pamarayan dengan mengangkat tema “Sinergi UMKM Lokal & Koperasi Desa Merah Putih Untuk Membangun Usaha Legal, Kreatif Dan Berdaya Saing”, di pamarayan Desa Damping, Kabupaten serang (25/07/2025).

Kegiatan ini diikuti puluhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dari berbagai kampung di Desa Damping Kecamatan Pamarayan.

Advertisement Space

Seminar bertujuan memberikan pemahaman kepada para pengusaha kecil tentang pentingnya legalitas usaha dan cara meningkatkan daya saing produk.

UMKM Kampung Handiwung di Desa Damping memiliki spesialisasi dalam produksi makanan tradisional seperti dapros, opak, rangining. Pada hari biasa, produksi UMKM ini bersifat made – to – order  (berdasarkan pesanan) dan banyak diambil langsung oleh pelanggan. Selama bulan puasa, produksi meningkat drastis, bahkan bisa mencapai 5.000 buah per hari (dibandingkan lebih dari 100 buah per hari di luar bulan puasa).

Advertisement Space

UMKM ini sering kewalahan memenuhi tingginya permintaan saat Ramadan.
Awalnya, produk UMKM ini tidak terlalu dipasarkan, namun kini banyak dicari dan diproduksi karena permintaan yang meningkat, bahkan dari luar daerah seperti Jakarta. Permodalan menjadi kendala utama bagi UMKM ini. Ketersediaan modal sangat menentukan kapasitas produksi mereka. Proses pembuatan opak harus dilakukan di dalam ruangan untuk menjaga kualitas.

Proses pembuatan dapros bisa dilakukan di luar ruangan. UMKM ini sudah memiliki label halal dan NIB (Nomor Induk Berusaha).

Proses memasak dapros masih menggunakan cara tradisional, yaitu dikukus dan sebagian besar menggunakan kayu bakar, meskipun ada sedikit penggunaan gas. Opak diproduksi dengan cara dipanggang. Dapros juga diproduksi dengan cara digoreng. Kualitas beras ketan sangat penting untuk membuat opak, terutama opak manis. Meskipun ada upaya untuk menanam sendiri, biasanya masyarakat di sini lebih memilih membeli beras ketan berkualitas baik.

Ketua Kelompok KKM 72, M. Faturahman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya nyata dan kepedulian untuk memajukan perekonomian desa.

“Kami ingin membantu UMKM desa agar bisa berkembang lebih baik, dengan adanya kerjasama antara UMKM dan koperasi desa, diharapkan ekonomi masyarakat semakin menguat,” tandasnya.

Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Qonita, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi atas kinerja yang dilakukan oleh mahasiswanya dalam mewujudkan program yang telah digagasnya.

“Seminar ini adalah bagian dari salah satu program kerja mahasiswa KKM kelompok 72 saya sangat mengapresiasi semangat mahasiswa KKm yang telah menggagas kegiatan edukatif dan aplikatif ini.

“Harapanya, melalaui kegiatan ini para pelaku UMKM tidak hanya memiliki usaha yang legal dan tertib admisnistrasi, tetapi juga memiliki daya saing yang tinggi di era digital seperti sekarang ini,” tutur Ibu Qonita.

Dalam seminar tersebut, peserta mendapat materi tentang cara mendaftarkan usaha agar legal, strategi pemasaran produk, dan pemanfaatan teknologi untuk mengembangkan bisnis. Selain itu, dibahas pula peran Koperasi Desa Merah Putih sebagai mitra strategis UMKM lokal. Salah satu materi yang menjadi sorotan adalah pentingnya memiliki izin usaha yang lengkap.

Narasumber Bapak Encep Saefullah sebagai Kaprodi FEB Uniba menjelaskan bahwa UMKM yang memiliki legalitas lengkap akan lebih mudah mengakses bantuan modal dan program pemerintah. Hal ini menjadi perhatian khusus mengingat masih banyak pelaku usaha kecil yang belum memahami prosedur perizinan.

Sesi diskusi berlangsung cukup interaktif dengan berbagai pertanyaan dari peserta. Banyak yang bertanya tentang cara mengembangkan produk agar lebih menarik dan strategi pemasaran yang efektif di era digital.

Para narasumber memberikan tips praktis mulai dari packaging yang menarik hingga pemanfaatan media sosial untuk promosi. Koperasi Desa Merah Putih dalam kesempatan ini juga memaparkan berbagai program yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM lokal.

Mulai dari skema pembiayaan dengan bunga ringan, pelatihan manajemen usaha, hingga pembukaan akses pasar yang lebih luas melalui jaringan koperasi. Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara dan berharap kegiatan serupa bisa diadakan secara rutin untuk terus meningkatkan kapasitas pelaku UMKM di daerah tersebut.

Beberapa peserta bahkan sudah berkomitmen untuk segera mengurus legalitas usaha mereka setelah mendapat pemahaman dari seminar ini.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat yang memberikan dukungan penuh terhadap program pengembangan UMKM.

Kepala Desa Damping dalam sambutannya menyatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi segala kebutuhan untuk kemajuan UMKM di desanya.

“Kami akan terus mendukung setiap upaya yang dapat meningkatkan ekonomi warga, termasuk memudahkan proses perizinan usaha di tingkat desa,” ujar Kepala Desa.

Sementara itu, dari Ketua IWAPI Provinsi Banten yang hadir sebagai narasumber menekankan pentingnya sinergitas antara berbagai pihak dalam mengembangkan UMKM. Menurutnya, kolaborasi antara pelaku usaha, koperasi, dan pemerintah desa menjadi kunci sukses pengembangan ekonomi lokal.

Selain itu juga ada beberapa pemaparan yang disebutkan oleh Perwakilan DISNAKER Kabupaten Serang, bahwa pemerintah kabupaten telah menyiapkan berbagai program bantuan untuk UMKM, mulai dari bantuan modal hingga pelatihan manajemen usaha. Namun, masih banyak pelaku usaha yang belum mengakses program tersebut karena kurangnya informasi dan sosialisasi.

Menurut data yang disampaikan, Desa Damping memiliki potensi UMKM yang cukup besar dengan berbagai produk unggulan seperti kerajinan tangan, makanan olahan, dan produk pertanian. Produk-produk tersebut memiliki ciri khas tersendiri yang bisa menjadi daya tarik bagi konsumen.

Namun, sebagian besar pelaku usaha masih menghadapi kendala dalam hal pemasaran dan distribusi. Banyak yang masih bergantung pada penjualan lokal dan belum memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar.
Melihat potensi tersebut, Koperasi Desa Merah Putih berkomitmen untuk menjadi jembatan antara UMKM dengan pasar yang lebih luas.

Mereka akan membantu dalam hal packaging, branding, dan pembukaan akses ke pasar modern seperti supermarket dan toko online.
Salah satu peserta seminar, yang menjalankan usaha makanan olahan, mengaku sangat terbantu dengan informasi yang diperoleh.

“Selama ini saya bingung bagaimana cara mengurus izin usaha, sekarang sudah lebih jelas langkah-langkahnya,” katanya.

Menyikapi antusiasme ketua kelompok KKM 72, M. Faturahman menyatakan bahwa Kelompok KKM 72 akan mengagendakan kegiatan serupa secara berkala.

“Kami berencana mengadakan kegiatan lanjutan dengan topik yang lebih spesifik, seperti digital marketing dan manajemen keuangan usaha,” jelasnya.

Selain itu, akan dibentuk forum komunikasi antar pelaku UMKM untuk saling berbagi pengalaman dan informasi. Forum ini diharapkan bisa menjadi wadah kolaborasi dan kerjasama yang berkelanjutan. Kegiatan seminar ini juga menghasilkan komitmen bersama untuk membentuk klaster UMKM di Desa Damping.

Klaster ini akan memudahkan koordinasi antar pelaku usaha dan memperkuat posisi tawar dalam mengakses program bantuan pemerintah.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dinilai mampu memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi kerakyatan di tingkat desa. Harapannya, seminar seperti ini bisa menjadi model pengembangan UMKM yang dapat ditiru oleh desa-desa lain di wilayah Pamarayan.

Program serupa diharapkan bisa terus berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan UMKM yang lebih pesat di masa mendatang. Dengan dukungan semua pihak, target untuk menjadikan Desa Damping sebagai sentra UMKM unggulan di Kecamatan Pamarayan diharapkan dapat tercapai dalam beberapa tahun ke depan.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!