
Banyuwangi – Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) kembali menunjukkan komitmen mereka dalam mendorong inovasi berbasis teknologi pertanian melalui program Kewirausahaan Mahasiswa yang dikelola oleh Unit Pengembangan Aktivitas Pembelajaran (UPA PKK). Tahun ini, salah satu tim menonjol dengan gagasan kreatif bertajuk Padi Starter – suatu usaha persemaian bibit padi siap tanam yang dirancang khusus untuk penggunaan alat tanam padi mekanis (Rice Transplanter) yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tanam dan hasil panen padi
Tim Padi Starter diketuai oleh Yasmin Aprilia, dengan anggota Ratna Sri Lestari, Mariska Anindia Putri, Kaila Nur Mahmudi, Intan Puspitasari mahasiswa semester 3 Prodi Teknologi Produksi Tanama Pangan, serta mendapat bimbingan dari dosen pembimbing Mohktar Effendi, S.P., M.P.
Dari Lahan Tradisional Menuju Sistem Tanam Modern
Terinspirasi dari tantangan petani terhadap biaya operasional yang semakin meningkat dan keprihatinan terhadap kesulitan petani dalam menyediakan bibit yang sesuai dengan kebutuhan rice transplanter. Banyak petani yang telah memiliki atau memanfaatkan alat tanam modern tersebut (Rice Transplanter), namun masih terkendala oleh bibit yang tidak seragam, terlalu tua, atau tidak ditanam dalam tray sesuai standar alat. Akibatnya, penggunaan rice transplanter menjadi kurang optimal. Melihat peluang sekaligus tantangan tersebut Padi Starter hadir untuk menghadirkan solusi praktis lewat persemaian padi siap tanam yang berstandar memanfaatkan tray semai khusus, media tumbuh bernutrisi seimbang, dan pengaturan lingkungan tumbuh agar menghasilkan bibit muda yang seragam, kuat, dan siap tanam dalam waktu 14–18 hari.
Selain meningkatkan produktivitas petani, usaha Padi Starter juga bertujuan mempercepat adopsi teknologi mekanisasi pertanian. “Kami ingin menghadirkan solusi praktis bagi petani yang ingin beralih ke sistem tanam modern tanpa repot menyiapkan bibit sendiri. Tak hanya unggul secara fungsional, Padi Starter juga didesain dengan ramah lingkungan. Dan juga padi starter ini juga bisa membantu para petani untuk mengefisiensi waktu dan juga tenaga. Petani tinggal pesan, dan kami siapkan bibit siap tanam sesuai jadwal dan varietas yang diinginkan,” ungkap sang penggagas.
Wadah Belajar Wirausaha Pertanian Modern
Menurut Mohktar Effendi, pendamping tim, program ini bukan hanya tentang menciptakan produk pertanian, tetapi juga pelatihan manajemen bisnis bagi mahasiswa. Mahasiswa belajar melihat potensi pertanian dari sisi bisnis dan keberlanjutan. Mereka belajar tentang budidaya, branding, hingga edukasi pertanian berkelanjutan untuk masyarakat,” ungkapnya. Ke depan, usaha ini diharapkan menjadi model inkubasi bisnis yang tidak hanya menghasilkan produk bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran dan penelitian terapan bagi mahasiswa pertanian.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pertanian modern, efisien, dan berkelanjutan menuju pertanian masa depan yang lebih maju.