
Serang – Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Wilayah Banten yang legalitas dan eksistensi organisasinya baru seumur jagung sekitar 4 bulan berjalan. Seiring perjalana waktu terus melakukan konsolidasi kepengurusan baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten kota se provinsi banten.
Dalam perjalan konsolidasi tersebut PGM Indonesia di banten semakin mendapatkan tempat dan apresiasi luar biasa dari semua unsur pemangku pemerintahan dan keluarga besar para guru, pengawas Madrasah di banten, lewat konsolidasi ini PGM Indonesia di Banten dapat menargetkan terbentuknya pengurus di tingkat kabupaten/kota se-banten secara keseluruhan terlebih menjelang di gelarnya Rapat Kerja Wilayah (Pra Rakerwil) 2025.
Optimisme organisasi dan dengan semangat besar semua keluraga besar warga Madrasah harapan dan tujuan itu bisa dapat memberikan nilai tambah untuk memperkuat eksistensi dan peran guru madrasah di tengah dinamika kebijakan pendidikan nasional.
Kegiatan yang dipusatkan di kota Serang ini dipimpin Malik Fatoni, M.Pd., selaku Ketua Pelaksana, persiapan rakerwil PGM indonesia banten bahwa keseluruhan persiapan baik teknis dan non teknis dapat berjalan dengan baik. Termasuk perencanaan para tamu undangan VIP yang telah terundang, pun telah menyatakan siap hadir.
Dalam rencana yang telah di susun kegiatan ini kabarnya akan di buka langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Banten, dengan kehadiran dari pengurus DPP, Kepala Kanwil Kemenag Banten, dan para tamu VIP lainya.
Selain itu menurut rilis yang ditulis kegiatan Rakerwil ini akan di laksanakan dan di hadiri oleh para pengurus wilayah dan daerah, serta tokoh-tokoh yang peduli dengan dunia pendidikan Islam, dan perwakilan lembaga madrasah dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Banten.
Malik Fatoni selaku panitia menegaskan bahwa rakerwil yang akan di selenggarakan pada jum’at-sabtu 17-18 Oktober 2025 ini bukan sekadar forum biasa, melainkan momentum untuk menyatukan langkah dan menyuarakan harapan agar guru madrasah tidak terus berada di posisi pinggiran dalam kebijakan pendidikan nasional maupun daerah.
“Kita ingin memastikan bahwa guru madrasah tidak hanya disebut dalam narasi kebijakan, tetapi benar-benar mendapat pengakuan yang adil dalam implementasi kebijakan pemerintah. Sudah saatnya madrasah menjadi bagian dari arus utama pembangunan pendidikan bangsa,” ujar Malik dengan nada optimis.
Kondisi pendidikan madrasah, terutama di tingkat swasta, masih menghadapi berbagai tantangan mendasar. Mulai dari ketimpangan insentif dan kesejahteraan guru, keterbatasan sarana prasarana, hingga minimnya perhatian pemerintah daerah dalam bentuk dukungan afirmatif. Situasi ini mendorong PGM Indonesia Banten untuk lebih aktif berperan sebagai jembatan aspirasi dan penggerak perubahan kebijakan yang berpihak.
Rakerwil PGM Indonesia banten kali ini menurut malik akan menjadi ruang refleksi dan konsolidasi gagasan untuk menyusun arah program strategis organisasi. Di antaranya memperkuat kapasitas profesional guru madrasah, memperluas jaringan kemitraan dengan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan tinggi, serta mendorong terbentuknya regulasi daerah yang memberikan jaminan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi guru madrasah. Salah satu produknya adalah lahirnya rekomendasi kepada pemerintah terkait agar dapat lebih memperhatikan Madrasah di banten ini.
“PGM harus menjadi rumah besar yang memperjuangkan keadilan bagi guru madrasah. Kita tidak meminta keistimewaan, yang kita tuntut adalah keadilan dan pengakuan yang setara dalam sistem pendidikan nasional,” tambah Malik Fatoni, yang juga dikenal sebagai dosen dan aktivis pendidikan Islam di Banten.
Malik berharap pelaksanaan kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal gerakan besar menuju gerakan moral yang sistematis normatif agar eksistensi PGM Indonesia Banten dimasa yang akan datang dapat menjadi media saluran bagi aspirasi keluarga besar Madrasah di banten. yang akan melahirkan keputusan strategis dan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah pusat maupun daerah.
Melalui tema “Dari Pinggiran Menuju Arus Utama: Ikhtiar Guru Madrasah Membangun Martabat Pendidikan Bangsa”, PGM Indonesia Banten dengan ini mengajak semua pihak untuk meneguhkan kembali semangat keikhlasan guru madrasah sekaligus memperjuangkan pengakuan yang layak dari negara.
“Madrasah telah lama menjadi benteng moral bangsa. Kini saatnya negara hadir memberi keadilan yang sepadan,” tutup Malik Fatoni dengan penuh harap.