KomunitasSerangTerkini

Relawan Tantang Kepala Daerah se-Banten Soal Minimnya Peringatan Hari Relawan Internasional

Setiap tanggal 5 Desember, dunia memperingati Hari Relawan Internasional (HRI) sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja-kerja kemanusiaan yang dilakukan tanpa pamrih. Namun, setiap tahunnya di seluruh wilayah se Provinsi Banten, momen penting itu justru berlangsung tanpa jejak. Tidak ada kegiatan seremonial, tidak ada ucapan resmi, bahkan spanduk, umbul-umbul, maupun baliho di media luar ruang sebagai bentuk penghormatan pun tak tampak menghiasi ruang publik.

Pantauan setiap tahun di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, hingga kawasan pusat pemerintahan Kabupaten/Kota se Banten yang biasanya menjadi pusat pemasangan ucapan berbagai hari besar juga menunjukkan pemandangan serupa. Area yang biasanya dipenuhi baliho ucapan dari kepala daerah atau instansi, setiap tahun tampak kosong dari tanda-tanda peringatan HRI.

Advertisement Space

Kondisi ini memantik kritik dari kalangan relawan di Banten. Mereka menilai kepala daerah di provinsi ini abai terhadap peran relawan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam berbagai situasi sosial, kemanusiaan, hingga kondisi darurat.

Ketua Pokja Relawan Banten, Lulu Jamaludin, menyayangkan sikap para kepala daerah yang dianggap tidak memberi ruang penghormatan terhadap perjuangan relawan, terutama di hari yang seharusnya menjadi momentum refleksi dan apresiasi.

“Selama lebih dari 15 tahun saya melihat sendiri betapa besar peran relawan dalam membantu masyarakat di titik paling kritis. Tapi setiap tahun, seolah tidak ada penghargaan atas jerih payah mereka,” ujar Lulu yang juga Direktur Relawan Fesbuk Banten News, Selasa (2/12/2025)

Ia menegaskan bahwa relawan di Banten bekerja tanpa menunggu pujian, namun pengakuan simbolis dari pemerintah sangat penting untuk menjaga semangat dan motivasi ribuan relawan di lapangan

“Mereka tidak meminta seremoni besar. Setidaknya ucapan resmi atau baliho di pusat pemerintahan, media sosial dan media luar ruang sebagai tanda bahwa pemerintah hadir dan peduli. Ini bentuk penghormatan paling dasar,” ungkapnya.

Advertisement Space

Lulu juga menantang para kepala daerah se-Banten untuk lebih peka terhadap keberadaan relawan, mengingat banyaknya aktivitas kemanusiaan di wilayah tersebut mulai dari bantuan bencana, pendampingan pasien tidak mampu, hingga kegiatan sosial yang setiap hari dilakukan tanpa publikasi besar.

“Relawan bekerja ketika banyak pihak memilih diam. Mereka ada untuk masyarakat. Yang kami harapkan hanya pengakuan dan perhatian yang wajar. Hari Relawan Internasional bukan sekadar seremonial global, tapi momentum bagi pemerintah daerah untuk menunjukkan empati dan apresiasi,” tegas Lulu.

Ia berharap momentum ini menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah agar ke depan lebih menghargai keberadaan relawan serta membangun kolaborasi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Dengan absennya ucapan dan kegiatan peringatan HRI tahun ini, para relawan di Banten merasa pemerintah daerah masih belum menempatkan gerakan kerelawanan sebagai bagian penting dalam pembangunan sosial. Namun demikian, mereka tetap berkomitmen melanjutkan kerja-kerja kemanusiaan, terlepas dari ada atau tidaknya penghargaan dari pemerintah.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!