KomunitasPandeglangRuang TokohTerkini

Telaah Kondisi TPA di Bangkonol Kecamatan Koroncong Pandeglang: Solusi atau Ancaman?

Pandeglang – Angga Abdul Rosid ketua DPK KNPI kecamatan Koroncong mengajak kepada seluruh masyarakat yang ada di kecamatan Koroncong untuk bersama sama menelaah TPA yang ada desa bangkonol kecamatan Koroncong.

Pernahkah Anda berpikir bagaimana nasib sampah-sampah yang menumpuk di depan rumah setelah diangkut petugas sampah? Ya, mereka akan membawahnya ke suatu muara besar diamana sampah-sampah itu akan “dikelola”, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Advertisement

TPA merupakan tempat akhir yang digunakan untuk mengumpulkan semua sampah kota. Tujuan pengumpulan sampah adalah agar sampah dapat diisolasi secara aman dan tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Lantas, bagaimanakah kondisi TPA yang ada di Pandeglang ? Mari menilik lebih dalam realita ini!Pengelolaan sampah di kabupaten Pandeglang masih menjadi permasalahan yang tidak ada habisnya, belum lagi penduduk yang semakin bertambah yang otomatis akan menambah timbulan sampah tiap harinya.

Banyaknya timbulan sampah ini sebagian besar berakhir di TPA bangkonol.Hadirnya TPA setidaknya dapat mengurangi timbulan-rimbulan sampah yang berserakan di jalanan. kabupaten Pandeglang memiliki TPA yang akan menampung limbah padat yang dihasilkan oleh rumah tangga, perkantoran, pasar, dan lain sebagainya. Pengolahan yang diterapkan dalam pengolahan sampah di TPA bangkonol menggunakan metode open dumping yang masih memiliki banyak kekurangan, namun metode ini terhitung lebih ekonomis dan efisien dalam mengolah sampah secara sederhana.

Advertisement

Selain kemudahan dengan hadirnya TPA, terdapat beberapa keuntungan yang dirasakan oleh masyarakat sekitar seperti terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar khususnya bagi mereka dengan ekonomi menengah kebawah.

Masyarakat dapat mengumpulkan pundi-pundi rupiah dengan bekerja di bagian pemilahan sampah ataupun pengangkutan sampah. Selain itu proses pengolahan sampah di TPA yang lama akan menghasilkan lahan luas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan bersama seperti taman maupun lahan pertanian.

Selain kemudahan dan keuntungan yang dirasakan dengan adanya TPA, bangkonol ternyata dibalik itu terlihat jelas ancaman-ancaman yang menghantui kesehatan masyarakat.

Advertisement Space

Wabilkhusus masyarakat yang tinggal di sekitar TPA bangkonol kecamatan Koroncong Bagaimana tidak, TPA bangkonol menerima sampah setiap harinya sekitar 120 ton Sampah yang masuk ke TPA bangkonol dan hanya kurang lebih 5% saja sampah berhasil di daur ulang.

Dari data tersebut, diketahuilah bahwa pengolahan sampah di TPA masih belum maksimal.

Hanya 5% dari total sampah masuk ke TPA yang dilakukan daur ulang. Hal ini tentu membuat TPA Bangkonol menjadi overload dengan hantaman sampah ber ton-ton tiap harinya padahal ukuran TPA tidak bertambah. Di tambah sistem pengendalian air lindih yang tidak di kelola dengan baik.

Kondisi TPA seperti ini tentu membawa ancaman seperti potensi pencemaran lingkungan yang besar, seperti pencemaran tanah akibat air lindi yang diikuti oleh tercemarnya sumber air hingga pencemaran udara yang mengurangi kualitas dan estetika lingkungan sekitar TPA. Bahkan tidak hanya itu, tumpukan sampah yang semakin meninggi memungkinkan terjadinya longsor sampah yang mengancam mereka yang beraktifitas di dalam TPA. Belum lagi beberapa kasus sebelumnya bahkan sudah sering terjadi adalah kebakaran TPA akibat gas metan yang dihasilkan oleh sampah ditambah cuaca ekstrem yang membakar.

Pencemaran lingkungan dari TPA tentu akan berdampak langsung dengan terganggunya kesehatan manusia, seperti munculnya penyakit bawaan udara (Airborne desease) seperti asma, ISPA, dan gangguan pernapasan lainnya. Penyebaran penyakit oleh vektor-vektor penyakit yang berasal dari sampah serta penyakit lainnya yang berhubungan dengan sanitasi lingkungan.
Permasalahan TPA yang sangat kompleks ini juga disebabkan karena kesulitan-kesulitan yang masih dirasakan dalam manajemen pengelolaan sampah. Keterbatasan kapasitas TPA dengan semakin bertambahnya produksi sampah cukup menjadi tantangan besar bagi seluruh stakeholder terakit persampahan di Pandeglang.

Selain itu, metode pengolahan sampah yang digunakan masih sangat terbatas yaitu kebanyakan TPA menggunakan open dumping yang justru membawa banyak kerugian.

Ke depannya, apabila terus dibiarkan tumpukan-tumpukan sampah akan menjadi “monster sampah” yang siap menyerang lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pemerintah, Masyarakat, dan stakeholder lain semestinya menaruh perhatian besar dengan permasalahan TPA di bangkonol kecamatan Koroncong kabupaten Pandeglang.

“Regulasi yang tegas dibutuhkan, metode pengolahan sampah yang efektif dan efisien diperlukan, serta kerjasama yang kompak dari semua pihak menjadi modal besar dalam memperbaiki sistem TPA dipandegpang guna menekan ancaman-ancaman sang monster,” ucap Angga Abdul Rosid ketua DPK KNPI kecamatan Koroncong kabupaten Pandeglang.


Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!