KomunitasNasionalUMKM

Terobosan Gerakan Sosial dari Masjid, Tiga Kelompok Pemuda PB HMI, ISYEF, dan BSIMuda Collabs

SABBA.ID | Jakarta, 06 Agustus 2021 – Di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat, pemerintah melakukan upaya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 12 Juli hingga 9 Agustus mendatang. Selama berjalanya aturan PPKM ini menimbulkan kekhawatiran dampak yang signifikan terhadap ekonomi masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah dan kaum dhuafa yang masih perlu keluar rumah untuk mendapatkan pemasukan. Aturan itu juga berdampak pada menurunya pendapatan UMKM dan juga pemasukan uang amal masjid karena terjadinya pembatasan hingga penutupan sementara.

Melalui semangat untuk membantu masyarakat dan masjid di tengah pandemi, Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) diwakili oleh Sekretaris Jenderal, Andi Ashadi serta pengurus lainya Aii, Deddy, Vinto, dan Thufeil menjalin kolaborasi dengan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Muda dalam agenda Kotak Berbagi yakni berbagi Nasi Kotak Murah seharga Rp. 2.000 di sekitar masjid, yang hasil uangnya akan diberikan kepada masjid sebagai infaq. Kolaborasi ini diadakan di 2 provinsi yakni DKI Jakarta tepatnya di masjid Cut Meutia dan Sulawesi Selatan di masjid Darul Muttaqin.

Advertisement Space

Ketua Umum ISYEF, Atras Mafazi menyatakan bahwa selama ini PPKM mempengaruhi pendapatan masyarakat yang semakin menurun setiap harinya, bahkan tidak hanya masyarakat, Masjid pun ikut terdampak dengan menurunnya pemasukan dari infaq dan sedekah jama’ah masjid. “Saya banyak mendengar kabar beberapa masjid ada yang sampai kesulitan uang untuk membayar kebutuhan dasar operasional seperti listrik. Maka dari itu kami dari ISYEF ingin memberikan terobosan suatu gerakan sosial yang dapat membantu, masyarakat, UMKM, dan masjid sekaligus. Terciptalah kotak berbagi ini” Ucapnya.

Mengenai skema gerakan yang buat Sekretaris Jenderal ISYEF, Andi Ashadi mengungkapkan “Kita mencoba membuat program yang anti mainstream dengan dampak yang lebih luas. Kalau biasanya berbagi nasi jumat itu gratis, di kami ini berbayar. Jadi kita beli makanan melalui UMKM terdekat dengan masjid, lalu kita jual dengan harga murah senilai Rp. 2.000 kepada masyarakat, kemudian hasil penjualan tersebut kita serahkan kepada masjid sebagai dana infaq dan sedekah. Kami rasa ini win-win solution antara masyarakat, UMKM, dan juga masjid.” Ujarnya

Di tempat yang sama Pengurus Masjid Cut Meutia, Hatta mengucapkan banyak terimakasih kepada Isyef, PB HMI, BSI Muda yang telah menginisiasi program kotak berbagi ini. “Saya bersyukur sekali bisa lihat masyarakat merasa senang dan terutama kami dari pihak masjid merasa sangat terbantu dengan adanya sumbangan ini. Saya berharap program kotak berbagi oleh ISYEF ini bisa rutin berjalan” tukas hatta.

Advertisement Space

ISYEF berharap Gerakan Kolaborasi kebaikan bisa di contoh di daerah lain, Sehingga dampak manfaat dalam membantu masyarakat, UMKM, dan masjid bisa semakin besar. Karena melalui langkah nyata peduli terhadap sesama akan menimbulkan ketentraman dan kesejahteraan di masyarakat. Hal ini juga tentunya membantu program pemerintah dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi covid.

Di tempat yang sama, Ketua Pemberdayaan Umat PB HMI Ali Zakiyuddin mengungkapkan “Perpanjangan masa PPKM ini sangat mempengaruhi daya beli masyarakat yang semakin menurun setiap harinya, bahkan untuk kebutuhan makan setiap hari nya masyarakt juga kesusahan,” Ucapnya.

Lanjutnya “Gerakan Kolaborasi Bersama ISYEF dan BSI Muda ini juga ditargetkan dapat membantu UMKM dalam hal ini warung kuliner kakilima, sebab nasi kotak yang di jual dengan harga Rp. 2.000 itu dipesan di UMKM warung kuliner kaki lima, sehingga Gerakan ini tidak hanya membantu kaum Dhuafa tapi juga berupaya Mengaktivasi perputaran ekonomi di masyarakat dalam hal ini masyarakat pelaku UMKM Warung kuliner KakiLima,” ujar pria yang akrab disapa Ali ini.

Kemudin Ali juga mengatakan, “hasil penjualan nasi kotak itu kemudian diserahkan ke teman-teman ISYEF untuk disalurkan ke Masjid-masjid yang memenuhi kriteria untuk menerima sumbangan.” katanya.

Terakhir Ali berharap Gerakan Kolaborasi ini memiliki umur yang panjang, Sehingga tugas seberat apapun akan mudah terselesaikan selama kita solid menanganinya, Ali Juga mengajak para pihak lainnya, tanpa terkecuali, baik pemerintah maupun per-orangan yang sekiranya Berkecukupan untuk sama-sama turun tangan membantu masyarakat kecil yang saat ini benar-benar membutuhkan uluran tangan. Spirit Gerakan Kolaborasi ini adalah Dari Masyarakat Kecil (Warung Kuliner KakiLima) Untuk Masyarakat Kecil (Kaum Dhuafa) menurutnya. (Rls/Red)

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!