KomunitasPandeglangTerkini

Sinema Rakyat & Laboratorium Banten Girang Kembali Angkat Isu Pulau Sangiang

SABBA.ID | Serang – Sabtu (18/12/21). Sinar (Sinema Rakyat) bersama AGRA dan Laboratorium Banten Girang memulai produksi film dokumenter panjang berjudul “Babi-Babi Di Tanah Surga.

Film yang di produseri Carya Maharja dan
disutradarai oleh Abdul Malik Mohammad ini bercerita tentang perjuangan warga pulau Sangiang menuntut hak dikembalikannya tanah ulayat mereka yang diklaim sepihak pengelolaannya oleh PT. KALIMAYA PUTIH.

Advertisement Space

Konflik perampasan tanah ulayat antara ratusan masyarat adat Pulau Sangiang dengan PT Kalimaya Putih menarik sekelompok Seniman Film yang bersuara melalui Sinar (Sinema Rakyat) bersama AGRA dan Lab. Banten Girang ikut menggambarkan situasi yang sebenarnya terjadi disana melalui Film Dokumenter yang berjudul ; “Babi-Babi di Tanah Surga”.

Abdul Malik Muhammad selaku Sutradara menjelaskan, sengketa tanah ini semakin meruncing ketika warga mulai kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagi petani akibat dirusak hama babi. “Hama yang belum pernah ditemukan sebelum perusahaan masuk. Warga menduga perusahaan sengaja memasukkan hama-hama itu agar warga tidak betah menempati pulau itu.” Terangnya.

Ia melanjutkan kembali perihal isu sengketa tanah, lingkungan tak akan pernah usang, selalu terjadi dibeberapa tempat terutama di Indonesia, dan selalu korbannya rakyat kecil. “Biasanya konflik tersebut perjuangan warga sudah menduduki pulau tersebut secara turun temurun yang mayoritas penduduk asli akhirnya tergeser dengan kepentingan korporasi.” Tandasnya.

Advertisement Space

Malik biasa ia dipanggil menjelaskan proses produksi Film Dokumenter tentang Pulau Sangiang ini masih terus berlanjut dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh Tim Sinar, namun ia bersama tim masih terus berupaya melanjutkannya. “Kelak film ini akan rilis bulan Agustus 2022 dan akan diikutsertakan dalam beberapa festival film baik dalam negeri maupun luar negeri, kami berharap masyarakat ikut mendukung.” Tutupnya. (Idr/Red)

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!