Cilegon – Aksi vandalisme yang terjadi di depan Kantor Wali Kota Cilegon pada Senin siang, 28 April 2025, atau sehari setelah peringatan Hari Ulang Tahun Kota Cilegon, menuai kecaman dari berbagai pihak. Pemuda Muhammadiyah Kota Cilegon menjadi salah satu yang secara tegas menyuarakan keprihatinannya atas insiden tersebut.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Cilegon, Akhmad Arief Syarifudin, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, menyampaikan bahwa tindakan tersebut sangat tidak mencerminkan etika dan nilai intelektual seorang mahasiswa.
“Kami sangat menyayangkan tindakan yang kurang baik, kurang etis, dan tidak edukatif yang dilakukan oleh seorang oknum mahasiswa,” ujar Arief.
Ia menegaskan bahwa mahasiswa semestinya menjadi contoh dalam menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun dan beradab.
Lebih lanjut, Arief mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut dalang di balik aksi tersebut.
“Kami harap segera diungkap siapa aktor intelektual di balik tindakan vandalisme ini,” tambahnya.
Menurut Arief, dengan kepemimpinan Pemerintah Kota Cilegon yang masih relatif muda dan baru, masyarakat perlu memahami bahwa tidak semua persoalan dapat diselesaikan secara instan. Pemerintah tentu memiliki skala prioritas dalam menyusun program dan kebijakan.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya pemuda, untuk menggunakan jalur-jalur penyampaian aspirasi yang lebih edukatif dan konstruktif.
“Ada banyak cara, seperti surat terbuka, audiensi, hingga forum diskusi. Itu semua bisa kita tempuh bersama demi kemajuan Kota Cilegon,” tutupnya.
