Pengamat Menilai 100 Hari Kerja Pemerintahan Sachrudin-Maryono, Kepemimpinan Yang Terukur

Sabba.id, Tangerang Raya – Pengamat Kebijakan Publik asal Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Memed Chumaedy menilai, sejumlah program prioritas yang telah dijalankan menunjukkan arah kepemimpinan yang tegas dan terukur.
Hal tersebut diungkapkannya saat pemerintahan Sachrudin – Maryono sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang menginjak 100 hari kerja masa jabatan.
Menurut Memed, ia menilai langkah-langkah yang diambil Sachrudin – Maryono selama periode awal kepemimpinannya mencerminkan komitmen nyata terhadap percepatan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat.
“Dalam 100 hari ini, kita melihat tidak hanya perencanaan, tapi juga pelaksanaan langsung di lapangan. Mulai dari penataan birokrasi, layanan publik, peningkatan pendidikan, lapangan pekerjaan, hingga penguatan sektor UMKM, semuanya berjalan secara simultan,” jelasnya pada Minggu, 1 Juni 2025.
Lebih lanjut, Ia juga mengatakan, satu langkah strategis yang diapresiasi adalah program 3G yaitu Gampang Kerja, Gampang Sekolah, Gampang Sembako.
Semua ini dilihat dari ragam informasi yang disuguhkan hingga suara masyarakat, Sachrudin – Maryono benar-benar menjalankan apa yang menjadi target di 100 hari kerjanya.
“Walau memang banyak tantangan yang harus dihadapi, secara keseluruhan yang dikerjakan dalam kacamata saya sudah maksimal. Saya paham 100 hari kerja ini menjadi penilaian krusial publik dari kinerja Sachrudin – Maryono, dan buat saya masyarakat cukup merasakan sederet program kerja yang dihadirkan,” katanya.
Setelah ini masih ada tantangan ke depannya, lanjut Memed, Bahwa tidak semua masyarakat harus disuguhkan dengan subsidi terus menerus. Sachrudin- Maryono dapat mendesain pemberdayaan masyarakat yang lebih kuat, untuk meminimalkan subsidi dan fokus pada pembangunan di berbagai elemen.
“Program jangka panjang harus diiringi dengan pemaksimalan pemberdayaan masyarakat yang tidak tergantung atas subsidi yang dihadirkan,” katanya.
Selain itu, Memed menilai faktor lain, Sachrudin-Maryono adalah sosok yang dapat sukses menyelesaikan persoalan Kota Tangerang, dengan gayanya sendiri. Pasalnya, Sachrudin-Maryono sebagai orang asli Kota Tangerang dipastikan paham betul Kota Tangerang.
“Lahir bukan dari darah biru, yang artinya murni dari bawah dan bukan siapa-siapa. Menjadi birokrat bukan tiba-tiba hadir, bergaul dengan masyarakat dari bawah. Artinya, dengan pengalaman kerja mereka, bergaul bermasyarakatnya mereka, birokrasi ini tidak sulit menyelesaikan persoalan. Jadi, dengan bekal awal yang solid, publik kini menanti bagaimana Sachrudin Maryono melanjutkan agenda pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di masa mendatang,” pungkasnya.

