
SABBA.id, Lebak – Pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Lebak, periode 2025-2030 gelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang telah menghasilkan sejumlah rekomendasi terkait persoalan internal maupun eksternal.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI Lebak, Ubaedillah di Cafe Andhika Resto.
Menurutnya, persoalan internal merupakan bagian dari kebutuhan KAHMI yang akan disosialisasikan secara internal dan juga akan mengkonsolidasikan para alumni HMI yang ada di lebak.
Adapun masalah eksternal menurutnya, ada persoalan yang mendasar sehingga KAHMI akan meminta pemerintah untuk bersama-sama bersinergi.
Ia menjelaskan, dalam komitmen KAHMI, berharap bisa bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memberikan kontribusi yang paripurna, terkait dengan persoalan keumatan, kebangsaan, dan sosial kemasyarakatan.
“Oleh karena itu kami dalam perspektif politik, pendidikan dan sosial budaya, masalah ekonomi dan masalah hukum,” ujar Adel sapaan karibnya usai acara. Selasa, (23/09/2025).
Menurut Adel, pihaknya mendorong, partisipasi KAHMI dalam setiap kebijakan publik terkait dengan kesenjangan di Lebak, Visi Ruhay Bupati Lebak harus diarahkan dalam aksi nyata program kerakyatan, tidak sebatas ucapan yang di viralkan.
“KAHMI Lebak bersama Pengurus mendesak, Lebak Ruhay tidak hanya sebatas Visi tapi harus menjadi aksi nyata kerakyatan,” katanya.
Kemudian, Bupati Lebak harus memberi kesempatan kepada para pengusaha di lebak untuk mengembangkan kemampuannya, jangan sampai ada monopoli pekerjaan yang dikerjakan oleh kelompok tertentu saja.
“KAHMI harus mengambil bagian bersama pemerintah mencari solusi yang baik dalam pengentasan kesenjangan di Lebak,“ tutur Adel.
Kemudian, KAHMI juga mendorong stabilitas demokrasi, dalam rangka memperkuat pendidikan politik baik yang dilakukan partai politik, pemerintah, civil society, dan masyarakat umum.
Ia menambahkan, KAHMI dalam bidang ekonomi, menurutnya, KAHMI akan bersama-sama Pemerintah untuk membangun Kampung Wisata.
“Melihat Kabupaten Lebak ini memiliki potensi daya jual Wisata yang melimpah,” ucapnya.
Lebih jauh, Lebak akan mendorong ketahanan pangan, konektivitas, industrialisasi produk unggulan daerah, dalam rangka penguatan nilai tambah dan daya saing ekonomi.
“Adapun rekomendasi lainnya adalah menjadikan Kabupaten Lebak sebagai destinasi pariwisata nasional, serta mendorong upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran,” pungkasnya.