Bantu Masyarakat, Komunitas Berbagi Rutinkan Gerakan Kesalehan Sosial di Bulan Ramadhan
SABBA.ID – Pandeglang, Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari Dua tahun telah membawa berbagai dampak negatif bagi warga mulai dari terjadinya korban jiwa hingga kehilangan pendapatan secara ekonomi.
Data Kemensos RI mencatat per Juli 2021 di Indonesia terdapat 11.045 orang menjadi yatim dan piatu akibat dampak pandemi.
Data ini masih dimungkinkan mengalami penambahan jumlah yang cukup signifikan mengingat saat ini pendataan masih terus dilakukan.
Sementara Kebijakan PPKM yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menekan laju persebaran virus juga memiliki efek samping, terutama pada sektor ekonomi.
Kelompok pekerja informal, seperti disabilitas, menjadi kelompok rentan secara ekonomi yang memerlukan dukungan dan bantuan untuk dapat melewati pandemi ini.
Meski memiliki efek samping, harus diakui bahwa kebijakan PPKM yang diberlakukan pemerintah dapat menurunkan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.
Melihat kondisi saat ini, Komunitas Banten Peduli Kemanusiaan kembali menyalurkan bantuan melalui gerakan #Berbagi kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Pandeglang.
“Harapannya, bantuan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban masyarakat”, ungkap Relawan Komunitas Ananda Rifa, Rabu (13/4).
Inisiasi gerakan #Berbagi ini dilakukan untuk mendorong mereka yang mampu agar memberikan bantuan kepada yang kurang mampu, sehingga seluruh masyarakat dapat bersama-sama melewati pandemi ini.
“Kami membagikan bantuan santunan kepada anak yatim piatu yang ditinggalkan orang tua karena Covid-19, sembako dan uang belanja kepada penyandang disabilitas, dan paket lunch box kepada pekerja informal yang berada di sekitar terminal dan pasar,” ungkap Ananda.
Bantuan yang digalang dari gotong royong anggotanya tersebut menurut Ananda masih sangat terbatas.
“Meski demikian, semangat gerakan berbagi yang dilakukan oleh Komunitas Banten Peduli Kemanusiaan dapat meningkatkan rasa saling peduli antar masyarakat yang sama-sama berjuang untuk melewati pandemi Covid-19,” pungkasnya.
Kadinsos Kabupaten Pandeglang, Hj. Nuriah mengapresiasi gerakan sedekah sosial yang dibangun dan dikembangkan masyarakat. Gerakan itu diharapkan menjadi kesalehan sosial yang ke depannya bisa membantu mengatasi persoalan sosial di masyarakat.
Hal ini disampaikan Hj. Nuriah saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (12/4).
Kadinsos Kabupaten Pandeglang mengapresiasi gerakan sedekah sosial yang dilakukan oleh Komunitas Berbagi Banten Peduli Kemanusiaan. Apalagi gerakan tersebut sudah dilakukan selama 5 tahun.”Ini solidaritas sosial luar biasa yang dikembangkan oleh anak-anak muda. Saya harapkan bisa menjadi gerakan kesalehan sosial di antara masyarakat, tidak hanya di Pandeglang, tetapi juga Provinsi. Bisa membantu warga yang kurang beruntung,” ujarnya.
Dalam pernyataannya, Kadinsos Kabupaten Pandeglang menyebut, gerakan sosial di masyarakat seperti yang dilakukan oleh lintas komunitas bakal membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan sosial di masyarakat.
Sedangkan Relawan Komunitas Berbagi, Aninda menyampaikan kemiskinan masih menjadi persoalan Pemkab Pandeglang yang harus diselesaikan.
“Masih ada ratusan ribu angka kemiskinan, juga ada ribuan anak yatim piatu di Pandeglang. Anak muda bisa mengambil bagian untuk melakukan kerja sosial, membantu menyelesaikan. Saya harapkan kegiatan seperti ini terus dilakukan, dan kami minta agar dari pemkab selalu mendukung,” ujar Aninda.
Penggagas Komunitas Berbagi Banten Peduli Kemanusiaan, Eko Supriatno menambahkan, komunitasnya akan memberi santunan kepada 1.000 anak yatim piatu di sejumlah titik di Pandeglang selama bulan Ramadhan ini.