PemerintahPendidikanSerang

Dema UIN SMH Banten Kritisi Kenaikan UKT Yang Diduga Persulit Masyarakat Untuk Mengenyam Pendidikan tinggi

Serang – Kebijakan pemerintah ugal-ugalan menaikan uang kuliah tunggal (UKT) menuai banyak kritik dan juga keluhan dari kalangan mahasiswa.

Tindakan tersebut dianggap mempersempit kesempatan masyarakat ekonomi rendah untuk bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.

Advertisement Space

Pendidikan hari ini harga sudah tidak lagi ramah untuk masyarkat menengah kebawah.

Ketua DEMA UIN SMH Banten Bagas Yulianto, mengungkapkan bahwa kenaikan UKT membuatnya khawatir banyak mahasiswa yang tak bisa melanjutkan kuliah. Sebab, kenaikan UKT tentu akan membuat mahasiswa yang berasal dari keluarga ekonomi menengah kebawah dengan ekonomi rendah, kesulitan memenuhi biaya perkuliahan.

Polemik kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) tidak hanya terjadi di kampus negeri di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Tapi, juga di bawah kampus negeri di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Kenaikan UKT di kampus Kemenag yang cukup mencolok terjadi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kenaikan UKT di kampus yang berbasis di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, itu hampir terjadi di seluruh fakultas atau jurusan. Tidak hanya itu, kenaikan UKT juga terjadi di setiap kelompok atau golongan UKT. Ini yang menjadi ketakutan mahasiswa UIN SMH Banten untuk kedepannya, karna tidak bisa di pungkiri gimana sistem pendidikan dan biaya di UIN SMH Banten kedepannya.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!