Dilantik jadi Ketua Pemuda Tani HKTI Jakarta, Aji Andika Mufti Bicara Regenerasi dan Kesejahteraan Petani
SABBA.ID | Jakarta – Dewan pimpinan wilayah (DPD) Pemuda Tani HKTI DKI Jakarta melaksanakan pelantikan kepengurusan masa bakti 2021-2026 dan peringatan Sumpah Pemuda di gedung Kementrian Pertanian, Jakarta, pada Kamis, (28/10/21).
Dalam sambutannya, Ketua umum Pemuda Tani HKTI Jakarta, Aji Andika Mufti menyoroti data pertanian Indonesia.
“Dalam momentum pelantikan dan sumpah pemuda ini jika kita mengkaji data tentang pertanian Indonesia kita patut berbangga namun juga bersedih hati. Kita bangga sebab ditengah badai pandemi Covid-19 sejak 2020, jika kita merujuk pada data BPS, bahwa PDB sektor pertanian tercatat tumbuh positif 1,75%, ekspor pertanian tumbuh 15,79% dan nilai tukar petani (NTP) naik 0,74% ditengah terkontraksinya sektor-sektor lain. Surplus neraca perdagangan sektor pertanian tersebut diperoleh dari nilai ekspor sebesar Rp 450,7 triliun dan impor sebesar Rp 285,4 triliun. Dari data ini, kita bisa melihat dan membuktikan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang sangat tangguh”, terangnya.
“Namun tentunya kita juga bersedih hati jika kita melihat data jumlah petani, kesejahteraan petani serta ketersediaan lahan pertanian di Indonesia. Jika kita merujuk pada data Bank Dunia, tiga dekade yang lalu tepatnya pada tahun 1986 jumlah petani Indonesia mencapai 54,36% namun sampai 2021 ini telah menyusut drastis tinggal menyisakan 29,59% dari total penduduk bekerja. Dari sisi kesejahteraan, petani membutuhkan perhatian yang sangat serius dari pemerintah, sebab berdasarkan data BPS 2020 lalu, bahwa 46,30 persen penduduk miskin di Indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Di samping soal kesejahteraan petani yang sangat memprihatinkan, berkurangnya jumlah petani juga diperparah oleh makin susutnya lahan pertanian. Lahan baku sawah, misalnya, tercatat mencapai 8,1 juta hektare pada 2009. Sepuluh tahun berikutnya, luas lahan baku sawah berkurang hingga 604,3 ribu hektare menjadi 7,46 juta hektare. Dari data tersebut diatas Tak heran jika Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi, 42 tahun mendatang atau pada 2063 Indonesia tak lagi mempunyai petani bila tren tersebut terus berlanjut”, paparnya.
Lebih lanjut Aji Andika Mufti menjelaskan bahwa dari data-data tersebut, pastisipasi penduduk usia muda dalam dunia pertanian angkanya cukup memprihatinkan.
“Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), 71% dari total petani saat ini berusia di atas 45 tahun. Sedangkan yang di bawah 45 tahun hanya 29% saja. Hal tersebut tentunya tidak dapat dilepaskan dari faktor stuktural yang menyebabkan penurunan profesi petani”, lanjutnya.
Alumni UIN Jakarta tersebut mengajak kaum muda untuk berpartisipasi dalam meningkatkan jumlah petani muda Indonesia.
“Petani adalah Soko Guru perekonomian bangsa ini, kaum muda selaku penyandang bonus demografi harus mengambil peran untuk meningkatkan jumlah petani dan kualitas pertanian Indonesia. Kita harus merubah paradigma lama bahwa petani identik dengan orang tua, petani identik dengan kemiskinan, dan petani identik dengan masadepan yang suram. Kita harus mendobrak dan menghapuskan paradigma lama itu menjadi sebuah paradigma baru yang bermakna positif sebagaimana terminologi mulia petani yaitu Penyangga Tatanan Negara Indonesia”, tegasnya.
Ketua Pemuda Tani HKTI Jakarta juga memaparkan tentang peran strategis DKI Jakarta sebagai sentral perekonomian Indonesia.
“Jakarta adalah kota titik temu, tempat transaksi bersekala nasional maupun internasional dalam semua sektor, terutama ekonomi tak terkecuali ekonomi pertanian. Olehkarenanya Jakarta memiliki peranan yang sangat strategis dan sentral dalam laju pergerakan perekonomian Indonesia”, jelasnya.
Dalam pemaparan akhir, Ketua Pemuda Tani HKTI Jakarta yang akrab disapaBro Aji, mengajak kaum milenial untuk medukung program pemerintah melalui Kementrian Pertanian untuk menciptakan 2,5 juta hektar lahan pertanian milenial sampai 2024.
“Mengakhiri pidato ini, dalam momentum pelantikan dan Sumpah Pemuda ini, kami Pemuda Tani HKTI DKI Jakarta membulatkan tekad dan berkomitmen untuk mengeliminasi jarak yang menganga diantara aspirasi petani dan kebijakan negara demi terwujudnya kesejahteraan petani Indonesia. Serta kami siap mewakafkan diri kami untuk berkolaborasi dengan Kementrian Pertanian dalam mewujudkan peningkatan jumlah petani milenial dan mensukseskan cita-cita 2,5 juta hektar lahan pertanian milenial di 2024”, pungkasnya.
Dalam pelantikan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian RI Harvick Husnul Qolbi, jajaran pengurus DPP Pemuda Tani HKTI yang dipimpin oleh Rina Saadah Adisurya, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali dan seluruh ketua DPD Pemuda Tani HKTI se Indonesia. (Rst/Red)