SABBA.ID | Nasional – Pekan ini kita sedikit dihebohkan dengan kabar mundurnya Tim Bulutangkis Indonesia di ajang All England 2021. Hal ini tentunya mengundang reaksi beragam dari masyarakat tanah air. Banyak pihak yang menyayangkan dengan hadirnya keputusan ini.
Seperti yang kita ketahui, tim bulutangkis Indonesia memang terkenal dengan berbagai prestasinya di berbagai turnamen internasional. Indonesia menjadi salah satu tim yang disegani oleh berbagai negara di bidang bulu tangkis. Tidak jarang di setiap kompetisi yang diikuti, Indonesia selalu meramaikan podium juara.
Di All England kali ini, sebenarnya Indonesia bukan atas kemauan sendiri untuk berhenti dari kompetisi. Tim bulutangkis Indonesia “dipaksa” untuk Walk Out oleh panitia penyelenggara dan otoritas setempat.
Berikut adalah beberapa fakta yang berhubungan dengan mundurnya Indonesia di All England 2021 yang dikutip dari berbagai sumber.
- Dipaksa mundur oleh BWF
Badminton World Federation (BWF) mengeluarkan keputusan untuk mendiskualifikasi tim Indonesia di ajang All England. Alasan dari federasi bulutangkis internasional tersebut adalah dugaan terpaparnya kontingen Indonesia oleh Covid-19.
Hal tersebut diungkap setelah terkonfirmasinya salah satu penumpang pesawat yang juga ditumpangi oleh kontingen tanah air. Atas dasar itu, seluruh atlet diminta untuk isolasi mandiri selama 10 hari terhitung sejak kedatangannya pada Sabtu (13/3/2021) lalu.
- Belum semua atlet turun bermain
Kompetisi All England 2021 dilaksanakan selama 5 hari, yakni dari tanggal 17-21 Maret 2021. Tim Indonesia telah dijadwalkan bermain pada hari pertama. Terhitung ada 6 tim dari Indonesia yang bermain. Dua pasangan ganda putra yakni Kevin Sanjaya Sukamulyo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil menang atas lawan-lawannya. Keberhasilan 2 regu itu disusul oleh kemenangan Jonathan Christie dari tunggal putra.
Sedangkan 3 wakil lainnya yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Anthony Sinisuka Ginting terpaksa batal bertanding dan dinyatakan tersingkir dari kompetisi oleh BWF.
- Terbang menggunakan penerbangan komersil
Tim bulutangkis Indonesia berangkat ke Inggris menggunakan penerbangan reguler. Hal ini diduga yang menjadi penyebab kontingen merah putih harus gugur lebih awal di All England. Saat bertolak dari Indonesia, pesawat yang ditumpangi oleh atlet melalukan transit di Turki untuk mengangkut penumpang yang akan pergi ke Inggris. Diketahui, seseorang yang terindikasi terpapar Covid-19 adalah penumpang dari Turki.
PBSI beralasan tidak mencarter pesawat karena tidak adanya pesawat yang disewakan pada saat itu. Organisasi bulutangkis Indonesia tersebut pun menilai bahwa tim Indonesia sudah menerapakan protokol kesehatan yang ketat pada saat berangkat dan sampai di tujuan.
- Kontingen akan kembali Minggu esok
Kepulangan atlet bulutangkis Indonesia yang mengikuti ajang All England 2021 dijadwalkan akan kembali ke tanah air pada Minggu (21/3). Keputusan itu diperoleh setelah Kedubes RI di London melakukan koordinasi dengan pihak National Health Service (NHS). Kontingen Indonesia diberikan izin untuk pulang lebih cepat dari jadwal yang seharusnya, yaitu setelah melakukan isolasi mandiri selama 10 hari.
Pihak KBRI akan membantu memfasilitasi segala persiapan kepulangan atlet, mulai dari pelaksanaan test PCR sebagai salah satu syarat meninggalkan Inggris hingga transportasi dari Birmingham menuju London karena tidak adanya jadwal penerbangan menuju Indonesia dari Birmingham sebagai tempat berlangsungnya kompetisi. (Sumber : Detik)