KomunitasPandeglangTerkini

Gas Elpiji Di Atas HET, Aliansi Madesu Nilai Ada Oknum Nakal

SABBA.ID Pandeglang – Aliansi Pemuda Mahasiswa Desa Bersatu (Madesu) menilai adanya sejumlah oknum pangkalan nakal yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) akibatnya masyarakat kesulitan mendapatkan subsidi gas elpiji 3 Kg.

Pangkalan nakal kerap menjual ke pengecer-pengecer padahal jika mengacu pada aturan pertamina hal tersebut tidak di perbolehkan, Parahnya tidak menta’ati peraturan SK Bupati Pandeglang Nomor: 542/Kep.798-Huk.2014, tentang Harga Eceran Tertinggi (HET)tertulis sebesar Rp 16.700 di Kabupaten Pandeglang.

Advertisement Space

“Yang kami temukan di 10 Kecamatan dan 14 Desa di kabupaten Pandeglang warganya tidak menikmati harga elpiji sesuai HET” Ungkap Kordinator Madesu Fikri Anidzar Albar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/3).

Selain itu Fikri menilai lembaga pengawas seperti Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak & Gas (HISWANA MIGAS) tidak menjalankan fungsinya dengan baik Mengingat adanya pengurus yang merangkap menjadi agen penyalur di kabupaten Pandeglang.

“Saya melihat Hiswana cenderung asal-asalan dalam melakukan pengawasan, Saya menduga adanya indikasi Korupsi, Kolusi & Nepotisme”. Tegasnya

Atas persoalan di atas Aliansi Pemuda MADESU keluarkan pernyataan sikap menuntut:

  • Pecat & Putus Hubungan Usaha (PHU-kan) Pangkalan-Pangkalan beserta Agen Penyalur bermasalah, yang ada di Kabupaten Pandeglang sekarang juga.
  • Pecat Oknum Pengurus HISWANA MIGAS yang melakukan pengawasan di Kabupaten Pandeglang sekarang juga. Apabila hal tersebut tidak dilakukan kami minta Bubarkan HISWANA MIGAS Provinsi BANTEN.
  • Menuntut, KAPOLDA Banten, untuk segera menerjunkan anggotanya atau membentuk TIM Khusus, ke Kabupaten Pandeglang, untuk menangkap dan memenjarakan oknum-oknum pangkalan dan agen-agen yang menjual elpiji ke pengecer-pengecer. Seperti yang sudah dilakukan oleh Polres Bintan Polda Jambi.
  • Jika, 3 tuntutan kami diatas tidak di penuhi, maka kami akan melakukan aksi di POLDA Banten & HISWANA MIGAS Banten, kembali dengan massa aksi yang lebih besar. (Rls/red)

Advertisement Space

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!