KomunitasRuang TokohSerang

Ilham Aulia Jafra : Muda Merdesa Menuju 2030

“Sejarah bangsa adalah sejarah anak muda”
Kaum muda di Indonesia pada dasarnya sudah terlibat langsung pada kancah perjuangan kesadaran di awal tahun 90-an awal.

Masa depan, pergerakan, serta perubahan, selalu tersemat pada bayang-bayang kaum muda. Terlebih perannya pada setiap perubahan besar di Republik ini menyeret perjuangan kaum muda di dalamnya.

Advertisement Space

Budi Utomo, Sumpah Pemuda, Peristiwa Rengasdengklok, serta sederet peristiwa lainnya. Telah membuktikan bahwa peran kaum muda tidak bisa dianggap remeh. Dari harapan perubahan yang tersemat pada kaum muda inilah, kami terilhami untuk melanjutkan perjuangan serta pergerakan dari ruang Laboratorium Banten Girang menuju Kolektif  Banten Girang.

Yang mendasari kita untuk mempersiapkan masa depan di tahun 2024-2030. Terlebih pada  27 April, 2022 kemarin. Kami mengawali pergerakan melalui Diskusi bertema “Muda Merdesa, Dalam Bayang-bayang Chairil”.

Pada ruang diskas itulah kami mengawali pandangan kaum muda di Provinsi Banten, dalam melihat masa depan. Tentang bagai mana kaum muda di Banten melihat bonus demografi di tahun 2030 mendatangkan.

Frustasi sosial serta keterbelakangan kebahagiaan di Provinsi Banten, menjadi cambukan keras bagi kami sebagai kaum muda dalam melihat Banten hari ini dan kedepannya.

Kolektif Banten Girang melihat bahwa bonus demografi tersebut berjalan pada dua sisi. Di sisi lain bonus demografi merupakan sebuah peluang dan kesempatan untuk memulai kerja-kerja dalam membangun negara, pada sisi yang lainnya bonus demografi juga menjadi sebuah ancaman nyata di depan mata.

Tentu kami menyadari betul bahwa kaum muda perlu terfasilitasi untuk menunjang ruang-ruang kreatif, yang selama ini tercecer di setipa sudut-sudut Kota yang ada di Banten. Untuk memulai kerja membangun kota.

Advertisement Space

Yang udah hampir dua puluh tahun kaum muda di Indonesia absen dalam pergerakan pasca Reformasi. Terlebih Banten yang 4 Oktober mendatangkan berumur 22 tahun. Dengan terbata-bata, Banten memulai karir sebagai Provinsi dengan keterbelakangan pada setiap sisi. Yang tentu ini sangat disadari betul akan membuat bonus demografi di tahun 2030 mendatang, malah menjadi ancaman bagi Banten itu sendiri.

Kolektif Banten Girang hadir untuk melanjutkan perjuangan kesadaran kelas, dalam menampung pandangan-pandangan serta kerja-kerja kreativitas untuk mempersiapkan masa depan di tahun 2030.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!