Lebak – Forum Keluarga Mahasiswa Cigemblong (FKMC) angkat bicara tentang penemuan ribuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan kondisi berserakan dilapak pengepul rongsokan di Kawasan Rangkasbitung, Lebak pada Sabtu (08/4).
Diketahui dari beberapa media yang beredar, hal itu bermula saat Udin (54), pemilik lapak rongsokan di Rangkas Bitung, membuka lapaknya dan mengaku mendapatkan kartu KIP ini dari seseorang yang menjualnya pada akhir Maret 2023 lalu.
“Saya tidak tahu itu KIP isinya, jadi saya beli, total ada 33 dus,” kata Udin.
Anang Ivanka selaku ketua bidang PA FKMC mengatakan bahwa FKMC mengutuk kasus tersebut tanpa terkecuali dan harus ditindaklanjuti serta diusut sampai tuntas.
“Kami mohon kepada Kapolres Lebak mengusut tuntas kasus ini, karena Pasal 31 UUD 1945 menyebutkan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan negara wajib membiayainya. Artinya berbicara pendidikan, maka menjadi tanggung jawab bersama,” katanya.
Anang menilai kejadian ini sangat disayangkan karena meski barang tersebut sudah tidak terpakai, namun harus dimusnahkan sesuai SOP yang ada.
“Kok bisa BANK sebesar itu menindak barang tak terpakai dengan membuangnya di lapak seperti itu. Padahal Itu harus dilakukan sesuai SOP yang ada karena sifatnya privat dan rahasia,” ujar Anang.
Di tempat yang sama, Ketua FKMC Koordinator Serang Riko Roland mengatakan Hal ini memprihatinkan karena banyak menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat tentang dunia pendidikan.
“Kalau sudah seperti itu khawatir menimbulkan pandangan yang kurang baik di masyarakat,” pungkasnya.
Di saat yang sama, Riko meminta agar polisi segera mengusut tuntas masalah tersebut.
“Kita minta pihak yang berwajib mengusut tuntas hal ini, bisa lihat nama sekolah atau kampus kemudian dicek ke kepala sekolah atau rektor agar ada titik terang dalam hal ini,” pungkas Riko.
