KKM-PkM 14 UNIBA: Kontribusi Mahasiswa Dalam Kegiatan Pendampingan UMKM di Desa Nanggung
Pendampingan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pendamping dalam rangka pemberdayaan Koperasi dan UMKM dalam melaksanakan kegiatan usaha. Pendampingan Koperasi dan UMKM dapat diartikan secara luas yaitu sebagai sebuah upaya membantu, mengarahkan dan mendukung terhadap individu/kelompok UMKM, dan Koperasi melalui perumusan masalah, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi dalam pengembangan usahanya.
Sesuai dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2008. Tentang Usaha kecil, Mikro, Menengah (UMKM) pada pasal 1:
- Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
- Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha. Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.
- Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang.
Tujuan Pendampingan UMKM adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan pemasaran,kewirausahaan dan perkoperasian bagi pelaku usaha kecil (UMKM) sehingga kinerja penjualannya akan meningkat terus. Kegiatan pendampingan UMKM merupakan kegiatan produksi barang/jasa di masyarakat Desa Nanggung yang outputnya akan dan untuk masyarakat.
Kegiatan Pendampingan UMKM merupakan kegiatan yang sudah di rencankan dan di pelajari melalui pedoman buku KKM-PkM Universitas Bina Bangsa tahun 2022, dan pendampingan UMKM ini juga dibantu oleh opini dan pendapat dari kelompok 14 untuk membantu pelaku UMKM dan Masyarakat di Desa Nanggung.
Salah satu kasus, pelaku UMKM dalam kegiatan ini adalah Bapak Edi sebagai salah satu pemilik usaha pabrik tahu di Desa Nanggung, beliau mengatakan “dalam masa pandemi Covid-19 pada 2020 sampai sekarang masih mengalami beberapa kendala yaitu naiknya harga kedelai yang tadinya Rp 7.500 melonjak naik menjadi Rp 13.000, sehingga saya mengalami kesulitan dalam hal keuangan maupun mencari supplier bahan untuk pembuatan tahu,” tutur bapak Edi.
Melalui kegiatan ini, KKM-PkM Universitas Bina Bangsa Kelompok 14 mensurvei dan mengamati UMKM pabrik tahu di desa nanggung, dan setelah di survei dan di amati dari kelompok 14 meyakinkan untuk memilih melakukan pendampingan UMKM yang beroperasi di produksi tahu pemilik Bapak Edi kepada beberapa masyarakat Desa Nanggung sebagai pengepul dan sekaligus untuk menambah wawasan.
Terakit produksi tahu tersebut, dari kelompok 14 berinisiatif untuk meningkatkan produksi tersebut dengan membuat atau mengolah tahu tersebut menjadi aneka ragam makanan tahu, salah satunya adalah keripik tahu.
Kegiatan ini akan dimulai dengan memilih beberapa masyarakat di desa nanggung sebagai pengepul dan target Pendampingan UMKM. Ketika sudah ada, kita akan melakukan penyuluhan dan pengabdian dengan mempraktikkan perihal pembuatan keripik tahu secara langsung kepada mereka.
Setelah selesai dan sudah menjadi keripik tahu, lalu akan di kemas dengan plastik dan di beri label, setelah itu kita akan membagikan cara memasarkan keripik tahu tersebut dengan cara menganalisis melalui 4P yaitu Product(Produk), Price(Harga), Place(Tempat), dan Promotion(Promosi).
Kegiatan ini diadakan dengan tujuan memenuhi program kerja yang di tugaskan oleh Universitas Bina Bangsa melalui pendampingan UMKM. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan UMKM di Desa Nanggung.
Pengirim: KKM-PkM 14 UNIBA
