PendidikanSerangTerkiniUMKM

Perang? No! Tanaman Porang, Yes!!!

Serang – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kampung Tampeuyan, Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang mendapat sosialisasi dalam mencari nilai tambah dari budidaya tanaman Porang. Selain Melinjo, masyarakat Kampung Tampeuyan juga menanam porang sebagai salah satu mata pencaharian.

Penyuluhan pertama diadakan pada hari Minggu tanggal 7 Agustus 2022 pkl 13,00-15.00. dibawakan oleh Prof Sani Susanto dipandu dan difasilitasi oleh tim mahasiswa peserta KKNT.

Advertisement Space

Mahasiswa berada di lokasi KKNT, tepatnya di Balai Desa Ciwarna, sedangkan pembicara menyampaikan materinya secara daring dari kota Bandung, Tema penyuluhan adalah “Mencari Nilai Tambah dari Budidaya Tanaman Porang (Amorphopallus oncophyllus Prain)”.

Pembicara pun didampingi Dosen Pembimbing Lapangan, Dr Aang Sholahudin Anwar. Acara ini dihadiri oleh warga Desa Ciwarna.

Penyuluhan kedua diadakan pada hari Sabtu, yaitu pada tanggal 13 Agustus 2022 pkl 14,00-16.00. Adapun pembicaranya adalah Bapak Romiyadi, SP, MP , dosen Fakultas Pertanian, Universitas Winaya Mukti, Kabupaten Sumedang.

Acara inipun dipandu oleh tim mahasiswa peserta KKNT. Mahasiswa berada di lokasi KKNT, tepatnya di Balai Desa Ciwarna, sedangkan pembicara menyampaikan materinya secara daring. Tema penyuluhan adalah “Budidaya Tanaman Porang (Amorphopallus muelleri Blume)”.

Sesi penyuluhan kedua ini didampingi oleh Prof Sani Susanto dan Dr Aang Sholahudin Anwar dengan hadir di Balai Desa. Acara inipun dihadiri pula oleh beberapa warga desa.
Secara rata-rata penyuluhan diikuti sekitar lima belas (15) orang warga desa, para dosen pembimbing lapangan dan para mahasiswa peserta KKNT di dalam balai desa. Hadir pula sekitar tiga puluh (30) orang yang mengikuti dari luar melalui pesawat televisi.

Penyuluhan berjalan dengan akrab, egaliter, penuh antusias karena semuanya berkesempatan “masuk TV” melalui media google meet.

Advertisement Space

Bila selama ini warga bertanam porang secara by nature, berdasar coba-coba, sharing dari sesama warga yang belum memiliki bekal pengetahuan yang memadai tentang bertanam porang, maka melalui penyuluhan ini mereka mulai dapat bercocok tanam by nurture, berdasar kaidah-kaidah yang seharusnya.

Terutama sekali semakin jelas tingkat keasaman (pH), naungan untuk mengatur kecepatan angin, ketinggian yang optimal bagi budidayua porang semakin dikenal oleh warga. Wargapun beroleh pengetahuan baru tentang adanya aplikasi untuk mengetahui ketinggian lahan.

Masih ada hal yang belum sempat digarap kali ini, yaitu:
a. bagaimana menghasilkan produk turunan dari tanaman porang
b. bagaimana menangani pasca panen tanaman porang
c. bagaimana memasarkan produk turunan tanaman porang
d. hak dan kewajiban petani porang ditinjau dari sudut Hukum Pertanian

Kiranya butir-butir yang belum digarap ini dapat dilanjutkan oleh adik-adik mahasiswa yang akan menjalani KKNT di Desa Ciwarna di masa mendatang.

“ Sekarang harga porang jadi murah, 2000 perkilogram, dulu bisa sampai 15.000 perkilogram makanya kita warga pada nanem porang,” kata salah satu warga Kampung Tampeuyan, (22/08/2022).

Dengan Diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi desa binaan dalam membudidayakan porang dan peluang UMKM olahan jadi dari Porang di Kampung Tampeuyan, Desa Ciwarna untuk membantu menaikan nilai jual Porang tersebut.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!