PMII Pandeglang Peringati Harlah Ke-61 dengan Santunan dan Dialog Pergerakan
SABBA.ID | Pandeglang – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pandeglang menggelar peringatan Harlah PMII ke-61 dengan mengusung Tema “PMII terdepan dala kemajuan”.
Kegiatan dilaksanakan di Kawadanan menes pada Sabtu, (17/4). dengan rangkaian Kegiatan seperti santunan anak yatim, dialog pergerakan, serta buka bersama.
Selain itu kegiatan lainnya yang digelar lebih dulu dalam memperingati harlah yakni futsal, MSQ, Puisi Ilmiah, Sholawat dan MTQ yang dilaksanakan sejak 10-16 April 2021.
Novi Oktaviani ketua Kopri Pandeglang berharap agar Kopri harus menjadi garda terdepan untuk kemajuan daerah, dan bisa berkolaborasi sesama kader tentang minat bakat.
“Kopri Harus bisa menjadikan kaderisasi menjadi sebuah nilai gerakan untuk terciptanya PMII (Kopri) yang selalu ada di garda terdepan untuk kemajuan daerah, dan bisa mengkolaborasikan minat bakat kader sesuai dengan kemajuan zaman” Harapnya.
Sementara harapan lain datang dari mayoritas Kader PMII pandeglang, yang menyatakan harlah PMII Ke-61 merupakan refleksi bersama bahwa di usia yang matang PMII perlu merubah role model pola kaderisasi untuk membentuk mental petarung yang kompetitif dan kontributif terhadap bangsa dan agama, seperti telah termaktub dalam tujuan PMII pada Bab IV Pasal 4.
Terakhir Samsul Hadi berterimakasih atas partisipatif kader yang telah aktif membantu dalam suksesi kegiatan Harlah PMII Ke-61, ia mengajak seluruh kader dapat merenungkan dan mempraksiskan mengenai harapan dan tantangan PMII di masa mendatang.
“di momentum harlah PMII ke-61, terima kasih kepada seluruh kader-kader PMII yang turut aktif berpartisipasi atas terselenggaranya Harlah PMII ke 61, saya mengajak semua kader untuk Merenung dan mempraksiskan tentang harapan dan tantangan PMII di masa mendatang untuk menjadikan PMII Sebagai Sentralisasi islam Wasathiah” Ajaknya
Lanjut Samsul Hadi menurutnya Gerakan PMII harus mengedepankan basis intelektual sehingga kader PMII mampu menjawab tantangan zaman dan menjadi lokomotif perjungan dalam berkontribusi dengan mengedepankan Paradigma Kritis Transformatif (Rls/Red)