SABBA.ID | Serang – Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten yang tergabung dalam Relawan PMII Peduli, lakukan galang dana dan membuka posko bantuan untuk korban banjir Kota Serang, yang berlokasi di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten. Kamis (15/3/23).
Gerakan kemanusiaan yang dilakukan oleh Relawan PMII peduli diikuti oleh 50 kader PMII di bawah naungan PK PMII UIN SMH Banten. Gerakan tersebut akan berjalan selama dua hari ke depan.
Koordinator Relawan PMII Peduli, Sahril Anwar mengatakan bahwa gerakan ini merupakan agenda wajib kemanusiaan yang sebelumnya pun pernah dilaksanakan untuk bencana alam letusan gunung Semeru.
“Gerakan ini murni untuk kemanusiaan semata mata untuk membantu sesama manusia, hal ini pernah dilaksanakan pula pada saat letusan gunung Semeru,” ungkapnya.
Sahril juga menambahkan bahwa gerakan ini adalah bentuk implementasi dari Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII yang menjadi dasar kader PMII untuk bergerak.
“Selaku kader PMII kami diajarkan Hablun Minannas, satu prinsip kemanusiaan yang akan terus kami bawa dan laksanakan,” tambahnya tegas.
Senada dengan Sahril, Presiden Mahasiswa UIN SMH Banten, Sahru Sobirin menambahkan bahwa penting untuk membangun solidaritas masyarakat kota Serang dengan cara ikut membantu saudara-saudara yang membutuhkan.
“Sebaik baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Kita sebagai mahasiswa tidak boleh diam saat ada masyarakat di sekeliling kita membutuhkan uluran tangan. Maka saat ini kita bersama membangun solidaritas dan kepeduliaan kita,” tegas orang yang sering disapa Gus Birin.
Gerakan tersebut disambut baik oleh pengunjung Stadion Maulana Yusuf, karena memudahkan masyarakat setempat untuk ikut membantu korban bencana banjir Kota Serang.
Lina yang merupakan pengunjung stadion mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk membantu korban banjir amat positif, dan mempermudah masyarakat untuk ikut membantu.
“Kami cukup terbantu dengan adanya posko bantuan yang dilakukan oleh mahasiswa ini, karena sebagian orang yang hendak mendonasikan uang, makanan, pakaian sedikit kesulitan dan tidak ada waktu untuk langsung ke lokasi bencana. Walau bantuan kami tidak seberapa, setidaknya kami sudah berniat untuk ikut membantu,” terangnya.