Ruang Tokoh

Selamatkan Demokrasi dengan Memperkuat Ideologi Partai

Asep Nurjaman, mengelompokkan ideologi partai di Indonesia menjadi empat ketgori.

  1. Parpol berideologi Islam. Masuk dalam kategori ini adalah PKS, PPP, dan PBB
  2. Parpol berideologi nasionalis sekuler. Di antaranya PDI Perjuangan.
  3. Parpol berideologi nasionalis religius. Contohnya, Partai Demokrat, PKB, PAN, dan Partai Golkar.
  4. Parpol berideologi nasionalis Kristen. Contohnya dulu ada Partai Damai Sejahtera (PDS)

Penggolongan parpol tersebut bukanlah suatu hal baku. Tergantung indikator yang digunakan sebagai dasar penggolongan. Ideologi Islam di situ digunakan ketika suatu parpol menggunakan istilah-istilah Islam dalam AD/ART nya. Sedangkan untuk nasionasilme religius, meskipun walaupun tidak menyebutkan Islam secara eksplisit, namun dalam AD/ART mencantumkan nilai-nilai agama dan moral. Sedangkan nasionalisme sekuler, manakala AD/ART sama sekali tidak menyebutkan istilah-istilah Islam, moral, dan ajaran agama.

Advertisement Space

Itulah mengapa, setiap parpol nampaknya begitu sangat pragmatis dalam menghadapi pencalonan pemilu dan atau pilkada. Koalisi dibentuk bukan berdasarkan kesamaan ideologi, namun kebutuhan untuk memenangkan pertarungan. Imbasnya, pemerintahan yang terbentuk juga abai terhadap pakem ideologi karena sejak awal mereka diselimuti satu kepentingan yang sama. Yakni, menjadi pemenang pemilu dan atau pilkada. Itulah doktrin pragmatisme politik. Asal menang, ideologi nomor kesekian.

Dari sisi ideologi, warna, gerakan, dan kader, banyak yang beranggapan PDI Perjuangan dan PKS ini sangat berlainan. Tapi, dalam politik praktis ternyata kedua partai ini tak selamanya seperti minyak dan air. Buktinya, kedua partai ini bisa bersatu di 13 pilkada serentak yang digelar pada Desember 2020 lalu. Kendati begitu, PKS adalah partai yang paling sedikit diajak koalisi oleh PDI Perjuangan di Pilkada 2020. Sebaliknya, PDI Perjuangan paling banyak berkoalisi dengan Partai Golkar di 46 daerah. Lalu dengan PKB di 37 daerah, dengan PAN di 34 daerah, dengan Partai Gerindra di 33 daerah, dengan Partai Demokrat di 32 daerah, dan dengan PPP di 19 daerah.

Advertisement Space

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8Laman berikutnya
Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!