KomunitasSerangTerkini

Sikapi Maraknya Kasus Korupsi di Banten, KMS 30 Gelar Diskusi Publik

SABBA.ID | Serang, (27/09), Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Soedriman 30 (KMS 30) menggelar Diskusi Publik, yang bertempat di Parkiran Ilmiah Kampus 1 UIN SMH Banten.

Agenda tersebut dihadiri oleh puluhan mahasiswa Kampus UIN Banten maupun dari luar kampus. Selain itu, menghadirkan narasumber antara lain Uday Suhada (Direktur Eksekutif Alipp), Fuadudin Bagas (Mata Banten), Iman (Jurnalis Senior).

Advertisement Space

Adapun beberapa hal yang di sampaikan oleh para narasumber terkait birokrasi banten yang hari ini dinilai tidak pro terhadap rakyat.

Uday Suhada mengatakan bahwa Penanganan kasus korupsi di Banten harus segera di atasi oleh para pihak berwenang, baik kejati banten atau pun KPK, reformasi birokrasi yang sekarang terjadi saat ini Uday menilai hanya kebohongan pemerintah pada rakyat banten.

“Kita tahu betul banyak kasus korupsi yang terungkap pada tahun sekarang atau pun di tahun sebelumnya, inilah yang menjadikan tidak adanya Reformasi birokrasi di Banten yang menjadi ladang korupsi. Begitupun perihal visi misi dalam membangun Banten, yang pada kenyataannya ini hanya melahirkan ilusi bagi masyarakat” Ungkapnya.

Advertisement Space

Sementara itu Iman selaku narasumber lain yang hadir pada acara diskusi tersebut yang merupakan mantan Jurnalis Senior menyinggung terhadap sistem yang selalu berputar dan mengikat terhadap kepentingan oligarki.

“Sistem yang sekarang ada hanya menjadikan para pemimpin menjadi serakah, inilah yang dinamakan perputaran atau permainan yang dimainkan oleh partai politik, karena mereka mengeluarkan begitu banyak modal, dan segala bentuk sistem yang masih mengamini adanya oligarki” Kata Iman.

Acara dikusi yang digelar secara sederhana tersebut ditutup dengan harapan Fuadudin Bagas sebagai ketua Mata Banten kepada mahasiswa yang hadir saat itu.


“Satu-satunya harapan masyarakat adalah mahasiswa, inilah mandat besar yang diberikan masyarakat kepada mahasiswa, maka dari itu, mahasiswa perlu memperingatkan pemerintah, dengan cara apa pun baik sosmed atau pun turun aksi. karena fungsi mahasiswa sebagai sosial control dan juga sebagai harapan satu satunya yang masih dipercaya oleh masyarakat”. Tutupnya. (Wsn/Red)

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!