KomunitasPandeglangTerkini

Soal BPNT, Eksponen Cikeusik Siap Buka Data Pelanggaran Pada Penegak Hukum

SABBA.ID | Pandeglang – Program Sembako atau yang lebih dikenal Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang dipersoalkan oleh Eks. Organisasi Pemuda dan Tomas Kecamatan Cikeusik karna diduga banyak kekeliruan dalam pengelolaannya.

Hal tersebut menjadi permasalahan panjang usai adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh organisasi Pemuda, Tokoh Masyarakat dan Ormas yang tergabung dalam Eksponen Cikeusik pada Selasa 26 Januari lalu di depan Kantor Kecamatan Cikeusik.

Advertisement Space

Handrik Kordinator Eksponen Cikeusik saat dikonfirmasi bagaimana kelanjutan dari aksi unjuk rasa mengatakan bahwa camat sebelumnya telah berjanji untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Pihak Kecamatan akan turun tangan bersama Polsek memastikan kebenaran bahwa banyak agen e-waroeng yang tidak sesuai dengan kriteria, jika benar maka Camat memastikan akan menggantinya” ungkapnya Minggu (31/1)

Selain itu kata Handrik, berdasarkan hasil pertemuan, Camat akan membantu mendorong pemecatan Pendamping Sembako

“Kita dorong agar perbaikan program ini secara menyeluruh dengan pendekatan persuasif, jika tidak bisa kita lakukan lewat jalur hukum” tandas nya.

Handrik menambahkan dalam waktu dekat, Eksponen Cikeusik akan menyampaikan temuan pelanggaran beserta bukti yang ada kepada masyarakat

“kita akan gelar ungkap data dan fakta kepada publik, kita undang juga aparat penegak hukum, dan wartawan karena sebelumnya kami juga sudah menemui Bupati Pandeglang untuk menyampaikan persoalan ini” tutup Handrik.

Advertisement Space

Salah satu penerima bantuan sembako yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemuda yang perduli dengan nasibnya

“di Cikeusik baru pertama kali ada demo, Alhamdulillah ada anak-anak muda yang perduli dengan kami masyarakat kecil” ucapnya.

Terkait Jenis bantuan yang diterima dirinya mengaku hanya menerima sembako yang kalau diuangkan tidak sampai 150 ribu

“saya tidak pernah terima nota belanja, kartu juga tidak saya pegang” ungkapnya. (Rls/Red)

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!