KomunitasPandeglangTerkini

Sungai Cipunten Agung Masih Tercemar Sampah, Volunteer Pandeglang Helat Susur Sungai

Pandeglang – Puluhan volunteer dari Rehabilitasi Foundation, Kumandang Banten Kom.UIN Serang dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAISMAN se-Kecamatan Labuan, menghelat susur sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunten Agung, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. pada sabtu (30/7).

Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan Kecamatan dan Desa tersebut, dihelat sebagai  respon atas semakin tercemarnya DAS Cipunten Agung.

Advertisement Space

Ketua pelaksana, Moch Chandra Hidayat mengatakan, selain melakukan clean-up sampah di sekitar bantaran sungai, kegiatan ini juga difokuskan pada pengayaan data lapangan.

“Volunteer dibagi menjadi delapan kelompok, Tujuh kelompok diarahkan untuk melakukan wawancara kepada Ketua RT setempat prihal persampahan. Satu kelompok lainnya, diarahkan untuk mendata jumlah Timbulan Sampah Liar (TSL) di sekitaran bantaran sungai,” paparnya.

Chandra mengatakan, kurang lebih 1,5 Km dari muara ke arah hulu sungai, ada sekitar 101 titik TSL di bantaran sungai Cipunten Agung.

“Selain TSL, ada kurang lebih 14 bangkai kapal. Sampah yang yang berada di badan sungai, baik yang terbawa arus air, maupun yang tersangkut di ranting-ranting pohon, juga tidak kalah mengkhawatirkan. Beberapa kali, baling-baling perahu yang kami tumpangi, tersangkut sampah plastik,” katanya.

Sementara itu, Founder Yayasan Rehabilitasi Lingkungan & Alam, Fikri Jufri mengatakan, guna menyelesaikan pencemaran DAS Cipunten Agung perlu adanya kerjasama antar desa maupun kecamatan. Karena, aliran sungai ini melewati empat desa, yakni Desa Cigondang, Desa Labuan, Desa Teluk, dan Desa Kalanganyar.

“Ada yang namanya Badan Kerja Sama Antar Desa ( BKAD) ini perlu dibentuk dan didorong, untuk mengawal sungai Cipunten Agung,” ujarnya.

Advertisement Space

Menurut Fikri, pencemaran DAS Cipunten Agung, di sebabkan oleh belum maksimalnya edukasi dan waste management di masing-masing desa.

“Memang tidak mudah bicara edukasi dan waste management, perlu upaya-upaya kreatif, terstruktur dan solutif. Karena, ada habit yang perlu kita hadapi, ada paradigma keliru yang harus diluruskan menyoal sampah, serta sumber daya pendukung lainnya baik itu melalui kebijakan maupun pengadaan sarana dan prasarana,” paparnya.

Fikri juga mengatakan, secara organisasi, pihaknya siap berpartisipasi secara aktif, terhadap perbaikan kondisi sungai.

“Semoga selepas ini ada tindak lanjut yang bijak dari seluruh elemen baik pemerintah, swasta maupun masyarakat, sehingga sungai Cipunten Agung bebas sampah bisa terwujud,” pungkasnya.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!