JabodetabekKesehatanPemerintahTerkini

Pemerintah Datangkan 426 Juta Vaksin Covid-19 didatangkan dari sejumlah negara

SABBA.ID | Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut menyebut, ada lima jalur pengadaaan vaksin yang sudah ditempuh pemerintah. Empat di antaranya sifatnya bilateral dan satu bersifat multilateral. Perjanjian pengadaan vaksin bersifat bilateral dilakukan dengan Sinovac dari Cina, Novavax dari Amerika-Kanada, AstraZeneca dari London, Inggris dan Pfizer dari Jerman-Amerika.

Selain itu pemerintah menargetkan masyarakat yang akan menerima vaksin Covid-19 sebanyak 181 juta orang untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Budi menjelaskan, angka ini berasal dari perhitungan dari 269 juta masyarakat Indonesia, 188 juta di antaranya berusia di atas 18 tahun. Kelompok usia inilah yang ditargetkan akan divaksin guna menciptakan herd immunity.

Advertisement Space

“Dari total 188 juta orang ini, kita keluarkan kelompok yang memiliki komorbid berat, pernah positif Covid-19, dan ibu hamil (kategori ekslusi), maka jumlah yang menjadi target vaksinasi adalah 181 juta rakyat,” ujar Budi dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden, Jakarta pada Selasa, 29 Desember 2020

Dengan memperhitungkan bahwa satu orang membutuhkan dua dosis vaksin dan memperhitungkan guideline WHO bahwa harus ada 15 persen cadangan vaksin, ujar Budi, maka total vaksin yang diperlukan sekitar 426 juta dosis vaksin.

“Ini adalah jumlah yang sangat besar, untuk itu pemerintah sudah berusaha keras untuk memastikan kita bisa mengamankan jumlah ini,” ujar Budi.

Sementara pengadaan vaksin secara multilateral dilakukan melalui Gavi, yakni; koalisi negara-negara dunia yang berkomitmen menyediakan vaksin covid-19. Negara yang tergabung akan menerima vaksin covid-19 sebanyak 20 persen dari populasi negaranya. Koalisi yang masih di bawah WHO ini merupakan fasilitator dari pilar akses vaksin covid-19 buatan Covax (Dz/Red)

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!