SABBA.ID | Peristiwa bom bunuh diri kembali terjadi di tanah air ini. Baru-baru ini kejadian nahas tersebut terjadi di Makassar, tepatnya di depan Gereja Katedral pada Minggu (28/3) pukul 10.28 WITA.
Akibatnya, 2 orang pelaku pemboman tewas di lokasi serta sekitar 20 orang jemaat dan petugas keamanan terluka. Hal ini memunculkan banyak reaksi dari berbagai elemen masyarakat.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Subdirektorat Pengembangan Masyarakat memberikan tanggapan melalui pernyataan sikap 32 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) se-Indonesia
Moch. Chairil Anwar selaku Kasubdit mengajak semua organisasi masyarakat, kepemudaan, mahasiswa hingga pelajar untuk membuat video sebagai kontra narasi terkait bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
“Semua elemen masyarakat harus berkolaborasi dalam menghalau dan melawan paham radikalisme dan terorisme bersama setia lapisan masyarakat”, tuturnya.
Sementra itu Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten mengaku sangat prihatin atas terjadinya aksi pengeboman tersebut yang dapat dipastikan karena terpapar faham Ekstrimisme
“Perbuatan tersebut merupakan tindakan sangat biadab dan tidak memiliki rasa perikemanusiaan”, pungkasnya.
Berikut ini beberapa poin pernyataan sikap FKPT berdasarkan kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
- Mengutuk keras terjadinya bom bunuh diri.
- Pelaku bom bunuh diri tersebut telah terpapar paham radikalisme dan terorisme.
- Menegaskan bahwa aksi tersebut tidak terkait dengan agama tertentu.
- Radikalisme dan terorisme musuh kemanusiaan.
- Bahwa semua Agama tidak ada yang mengajarkan aksi terorisme (bom bunuh diri).
- Menghimbau masyarakat agar tidak panik, tetapi tetap harus waspada dan tetap solid. (Rls/Red)