Camat Labuan, Arifin, SP (foto:Arif/Sabba.id)
Donggala, Sabba.id- Camat Labuan, Arifin menyebut bahwa ada ketidakjelasan mengenai laporan data stunting di Kecamatan Labuan yang dilaporkan oleh pihak Puskesmas Labuan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Arifin saat kegiatan sosialisasi TPPS (Tim Penanggulangan Penanganan Stunting) yang berlangsung di Ruang Pertemuan, Kantor Kecamatan Labuan, Senin (16/10/2023).
Camat Labuan mengatakan, bahwa selama ini data Mengenai jumlah kasus stunting di Kecamatan Labuan tidak jelas dan simpang siur. Ia menduga data stunting itu tidak berdasarkan data di lapangan tetapi berdasarkan data perkiraan.
Sebab menurut Camat, untuk Labuan sendiri jumlah stunting itu tidak banyak, apapun yang jumlahnya banyak itu adalah kategori beresiko.
“Masih simpang siur itu datanya, mungkin karena data perkiraan. Sementara di Labuan ini, yang tinggi itu kategorinya bukan stunting, tapi beresiko stunting,” Kata Camat.
Camat Labuan membeberkan, bahwa ada data stunting yang rilis oleh pihak Puskesmas tetapi tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Sehingga menurut Camat, ada dugaan manipulasi mengenai data stunting di Kecamatan Labuan.
“Sebagai contoh, misalnya data stunting dari pihak Puskesmas itu ada 5 di Desa ini, tetapi ketika kita kroscek, tidak seperti itu kenyataan di lapangan,” jelasnya.
“Jadi temuan kami di desa berdasarkan data Puskesmas itu, ada yang lebih banyak dari data Puskesmas dan ada juga yang lebih sedikit dari data Puskesmas,” katanya lagi.
Akan tetapi, kata Camat, hal itu mungkin dikarenakan komunikasi yang kurang maksimal antara pihak Puskesmas dan pihak Pemerintah Kecamatan.
Oleh karena itu, kata Camat Labuan, pihaknya saat ini telah membentuk tim penanganan penanggulangan stunting yang diketuai oleh Camat.
“Jadi kita akan kordinasi dengan Desa dan kita akan bentuk tim lagi di Desa dengan petunjuk struktur yang ada, kemudian tim tersebut akan kita bekali dengan beberapa tugas diantaranya melakukan pendataan untuk kemudian dilaporkan ke Kecamatan,” Kata Camat Labuan, Arifin.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Labuan, Abdullah Ponelangi mengatakan bahwa terkait penanganan stunting ini tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak, tetapi harus ditangani bersama.
Kepala Puskesmas Labuan, Abdullah Ponelangi (Foto:Arif/Sabba.id)
Ketika disinggung mengenai jumlah angka stunting di Kecamatan Labuan, Kepala Puskesmas itu enggan menyebut data keseluruhan, namun hanya menyebutkan data Desa yang angka stuntingnya paling tinggi se-Kecamatan Labuan.
“Dari kami ini, data tertinggi itu di Desa Toposo,” ujarnya. (Arf)