SABBA.ID | Serang, (27/12/21). Menyikapi aksi buruh yang terjadi terus menerus dikawasan KP3B, Gerakan Mahasiswa Serang Utara (GAMSUT) menganggap aksi itu adalah hal yang wajar sebab itu merupakan hak buruh dalam bersuara menuntut untuk mendapatkan hak penghidupan yang layak yang merupakan amanat dan dilindungi Undang-undang.
Kemudian pada puncaknya Aksi Buruh pada 22 Desember 2021, buruh melakukan aksi masuk ke ruang kerja gubernur juga hal yang biasa, karena rakyat ingin bertemu pemimpinnya secara langsung.
Menyusul kejadian itu, beredar video kecaman dan pernyataan sikap yang datang dari sekelompok Mahasiswa yang mengatasnamakan BEM Nusantara (BEMNUS) wilayah Banten yang mengecam Aksi Buruh.
Saefullah selaku Ketua Umum GAMSUT angkat bicara mengenai hal tersebut, ia menuturkan bahwa sikap tersebut sangatlah memalukan dan seharusnya mahasiswa itu membela kepentingan rakyat.
“Ini sungguh memalukan dan membunuh rasa pergerakan mahasiswa, seharusnya mahasiswa membela rakyat, berada dekat dengan rakyat bukan menjadi penjilat penguasa melindungi kekuasaan” ungkap Saefullah.
Saefullah juga menyayangkan sikap Gubernur Banten yang dianggap tidak mencerminkan sosok pemimpin yang baik bagi rakyatnya.
“Tentu kami juga menyayangkan sikap Gubernur Banten, Wahidin Halim yang melaporkan Buruh yang melakukan aksi tersebut. Sungguh sikap yang tidak negarawan dan seharusnya gubernur juga introspeksi diri, Sebab aksi buruh yang berjilid jilid terjadi akibat Sikap dan Komunikasi gubernur yang buruk terhadap Buruh”
Di akhir wawancara Saefullah berharap agar Gubernur Banten harus memperbaiki komunikasi dan lebih introfeksi diri.
“Kami berharap Gubernur Banten mencabut laporan atas Buruh dan harus introspeksi diri memperbaiki komunikasi, jangan menjadi pemimpin yang anti kritik” tutupnya.
