Ruang TokohSerangTerkini

Firmansyah Marghana: Kemunduran Kualitas Sumber Daya Manusia, Ancaman Paling Nyata Bonus Demografi

Bonus demografi saat ini hingga tahun 2035 menjadi peluang sangat besar bagi Indonesia, juga bisa menjadi bencana demografi besar-besaran. Kelebihan jumlah manusia dibarengi dengan kekurangan kualitas sumber daya manusia secara bersama akan menimbulkan kemunduran pada Indonesia.

Bonus demografi saat ini, tangtangannya sudah nampak lebih jelas terlihat, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, maraknya judi online dan konsumerise dikalangan masyarakat usia produktif setidaknya telah menjadi permasalahan serius. Menurut data pada tahun 2024 saja ada 2,7 juta orang kecanduan judi online dengan persentase paling besar pada usia 17-20 tahun.

Advertisement Space

Diprediksi jumlahnya akan terus bertambah, pasalnya belum ada langkah konkrit dari pemerintah memberantas judi online dan pengendalian perilaku konsumserisme.

Judi online sangat mudah diakses oleh semua orang, ketik saja di google “situs judi online” ada ribuan situs yang masih bebas beroperasi, tentu sangat miris. Selain judi online, budaya konsumerisme pada kalangan anak muda begitu memprihatinkan. Budaya konsumerisme ialah tindakan konsumsi yang tidak logis, misalnya saja pada pembelian IPhone 15 keluaran baru dari produk Apple, pada saat hari pertama penjualannya dibuka di indonesia, masyarakat khususnya anak muda langsung memenuhi antrian, tentu barang mewah ini tidak digunakan untuk keperluan produktifitas hanya digunakan untuk mendapatkan identitas di sosial. Saat ini jadi standar anak muda untuk diakui harus memiliki barang mewah. Mengingat konsumerisme ekstrim akan berdampak pada stabilitas ekonomi negara.

Dua hal ini saling berkaitan, anak muda yang sudah terpapar budaya konsumerisme akan terus mengikuti trend, dengan tuntutan itu, perlu mengeluarkan uang yang tidak sedikit tentunya, celah ini membuat kemudahan judi online masuk ke kalangan anak muda.

Trend konsumerisme ialah produk dari kapitalisme, dengan mitranya para artis tv, selebgram, hingga tiktoker. “Aku ada karena memakai barang mewah”, itulah yang terjadi saat ini dikalangan anak muda.
Dua persolan ini tentunya tidak patut dijadikan hal sepele, mengingat 20 tahun ke depan indonesia akan maju atau mundur tergantung anak mudanya saat ini, kita misalnya berkaca pada Brazil dan Afrika Selatan, dua negara ini pernah mengalami bonus demografi sebelum indonesia, yang terjadi pada kedua negara ini ialah kegagalan dalam pengelolaan, sehingga bencana demografi menghantam dua negara ini, dengan jumlah penduduk paling banyak di dunia, Brazil dan Afrika Selatan mengalami kemunduran sumber daya manusia, akibatnya kelebihan populasi menjadi beban negara.

Selain dua negara yang mengalami kegegalan ini, ada India dan China yang berhasil mencapai bonus demografi salah satunya dibuktikan dengan jumlah sumber daya manusia yang paling banyak mempekerjakan di berbagai negara dibelahan dunia ini.Tentu hal ini bisa jadi pelajaran bagi Indonesia dalam upaya mencapai bonus demografi.

Bersamaan dengan peningkatan pengguna judi online dan budaya konsumerisme, masalah lain bermunculan, misalnya angka kematian akibat depresi dan bunuh diri meningkat, juga tindak kriminal lain. Kita sering melihat pada berita televisi atau media sosial terkait dampak dari kecanduan judi online, banyak pihak yang dirugikan sebut saja pembunuhan.

Advertisement Space

Selain itu melihat nilai transaksi judi online pada 2024 kuartal 1 saja sudah mencapai 100 triliun, bukan jumlah yang kecil. Lalu pertanyaannya, mengapa nilai transkasi judi online yang sangat besar ini berdampak terhadap perekonomian indonesia? Tentu dengan adanya judi online, uang yang seharusnya beredar dan berputar di masyarakat misalnya pada UMKM dengan kehadiran judi online uang itu tidak berputar, hanya teralirkan pada satu transksi saja.

Bayangkan saja 100 triliun jika berputar dimasyarakat tentunya akan meningkatkan ekonomi masyakarat, daya beli, hingga peningkatan pendapatan perkapita yang selanjutnya akan diikuti dengan peningkatan pendapatan negara.  Budaya konsumtif bisa menimbulkan beberapa dampak negatif, diantaranya perilaku boros, menghambat proses menabung, dan malas bekerja atau penurunan produktivitas.

Jika budaya konsumerisme ini semakin tinggi maka akan kontradiktif dengan pencapaian bonus demografi, di era distrubsi ini produktivitas sumber daya manusia merupakan hal paling penting.

Produktivitas dikalangan anak muda justru hal yang diharapkan dari momentum bonus demografi ini, dengan peningkatan produktivitas sumber daya manusia pada lingkup terkecil, ekonomi akan ikut meningkat, dengan sedikitnya jumlah tanggungan pada satu keluarga. Dalam mencapai bonus demografi semaksimal mungkin setidaknya ada empat faktor yang perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik, ialah pendidikan, kesehatan, infrastuktur, dan kebijakan pemerintah.

Dari empat faktor ini apabila dikelola dengan baik maka Indonesia tidak akan takut menghadapi bonus demografi. Peran paling pundamentalnya ada di pemerintah, pasalnya dari kebijakan pemerintah ini bisa berdampak langsung terhadap pendidikan, kesehatan, hingga infrastuktur, artinya setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah eksekutif atau legislatif harus berorientasi pada penunjang keberhasilan bonus demografi

Peran pemerintah pada permasalahan judi online dan budaya konsumerisme saat ini sangat dibutuhkan, mengingat ancaman ini nyata akan merusak setidaknya dua generasi dan momentum bonus demografi. Perlu diingat indonesia hingga saat ini ada di posisi 4 dunia dengan penduduk terbanyak, tentu antara jurang keberhasilan dan kegagalan sangatlah tipis. Perlu ada pencegahan preventif dan tindakan represif dari pemerintah terkait persoalan judi online dan budaya konsumerisme.

Oleh : Firmansyah Marghana

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!