EkbisJabodetabekTerkini

Indonesia Islamic Global Market Association dan MI Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi Treasury Dealer

SABBA.ID – IIGMA (Indonesia Islamic Global Market Association) bekerjasama dengan Muamalat Institute (MI), menyelenggarakan Program Refreshment Sertifikasi Kompetensi Bidang Treasury Dealer ini dalam format Webinar Zoom, Selasa (28/9).

Dalam kegiatan ini menghadirkan pembicara dari Bank Indonesia, Tri Puji Lestari. Avrist Asset Management, Tubagus Farash Farich dan Bloomberg, Ebru Boysan, Tamara Henderson, dan dilanjutkan sesi diskusi oleh Direktur Ekonomi Keuangan Syariah Bank Indonesia, Prijono.

Advertisement Space

Dengan tema “Investasi di Era Pandemi Covid19”, Ketua Indonesia Islamic Global Market Association Budi Kurniawan mengatakan, program pemeliharaan (refreshment) sertifikasi kompetensi bidang treasury dealer bertujuan untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi.

Dan memastikan kepatuhan terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman, standar atau skema sertifikasi.

“Dan juga agar pemegang sertifikat kompetensi mengikuti perkembangan terbaru dan melakukan pengkinian aspek teknis, dan manajerial dalam bidang Tresuri,” ujar Budi saat sambutan.

Untuk diketahui, seorang dealer perbankan di unit treasury adalah seseorang yang salah satu tugas utamanya ialah mengelola aset dan liabilitas serta likuiditas bank. Dealer juga melakukan transaksi di pasar finansial baik itu pasar uang (money market), obligasi atau surat utang dan valuta asing untuk mendapatkan profit.

Budi Kurniawan mengatakan, investasi di bidang ekonomi dan perbankan syariah saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. “Sesuai dengan laporan OJK, per Desember 2020, saat ini total aset perbankan syariah itu sebesar Rp610 triliun, dengan pertumbuhan total aset sebesar 13,04 persen,” kata Budi.

Menurutnya, peningkatan aset perbankan syariah ini terjadi karena proses konversi aset bank konvensional ke bank syariah sesuai aturan Qanun Aceh.

Advertisement Space

Sementara, Direktur Executive Muamalat Institute Anton Hendrianto mengatakan, program pemeliharaan ini diadakan karena mempertimbangkan berbagai hal. Diantaranya, sertifikat kompetensi bidang Treasury Dealer mempunyai masa berlaku selama 3 tahun.

Anton mengatakan, Bank diharapkan mengikutsertakan setiap pengurus dan pejabat bank yang dipersyaratkan memiliki sertifikat Treasury Dealer dalam program pemeliharaan secara berkala.

“Seseorang yang telah memiliki sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPP diharapkan mengikuti program pemeliharaan,” ujarnya.

Anton juga mengatakan, pengambilan tema “Investasi di Era Pandemi Covid19” sangat kekinian. Sesuai dengan komitmen Muamalat Institute pada industri keuangan syariah, dirinya ingin bersama-sama mendorong peningkatan kompetensi SDM untuk mendukung pertumbuhan bisnis syariah.

Hal ini karena investasi di pasar syariah dan perbankan syariah ke depannya akan terus meningkat dan menjanjikan.

“Kita MI akan mendukung bank-bank konvensional yang akan bertransformasi menjadi perbankan syariah. Hal ini agar perbankan syariah bisa menjadi pilar penting di perbankan Indonesia,” imbuh Anton. (Rls/Red)

Show More

Redaksi

Teruntuk pembaca setia Sabba “Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Wett

Matiin Adblock Bro!