SABBA.ID | Serang – Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indoensia (IKA PMII) Banten Heri Sanja mengatakan, bahwa kita peduli terhadap korban banjir dan menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak, yang bekerja sama dengan posko NU Peduli di Pondok Pesantren Nurul Iman, Ciputri RT/RW.03/08, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Senin (7/3/2022).
“Ini adalah kepedulian IKA PMII banten terhadap musibah banjir yang melanda warga Kota Serang dan sekitarnya, dan kami ucapkan terima kasih kepada para dermawan yang telah ringan tangan untuk menyisihkan hartanya”, kata Heri sapaan akrabnya.
Banjir bandang yang melanda wilayah Kota dan Kabupaten Serang pada Selasa (1/3/2022) kemarin, menyebabkan dampak yang sangat signifikan terhadap masyarakat.
Lebih lanjut, Heri Sanja menjelaskan bahwa hari ini bakti sosial yang kesekian kalinya, sebelumnya anggota, kader, dan pengurus keluarga besar PMII diberbagai tingkatan dan daerah se Banten, terus turut serta aktif dalam membantu saudara/i kita yang terdampak musibah banjir.
“Kita sedang mengimplementasikan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII yaitu Hablum Minannas, yang artinya konsep dimana individu atau insan manusia menjaga hubungan baik dengan individu atau kelompok manusia lainnya, saya tekankan kepada anggota dan kader PMII untuk bahu membahu membantu suadara kita karena ini adalah untuk mengamalkan NDP PMII”, pungkasnya.
Terkahir, ia berharap dengan adanya bantuan ini sebagai kepedulian bahwa setiap manusia harus tetap saling tolong menolong antar sesama makhluk ciptaan Allah Swt.
Kemudian, ketua Posko NU Peduli Haris mengucapkan terima kasih banyak kepada IKA PMII Banten yang telah menyalurkan paket sembako, karena ini sangat dibutuhkan di masyarakat. Ia berharap semoga banyak para donatur yang memberikan uluran tangan dermanwannya untuk membantu para korban banjir.
“Adapun titik lokasi sebaran bantuan dari NU Peduli Banjir yaitu Kampung Ciputri, Baru, Pekapuran, Suka Jaya, Sukadiri, Kelapa Dua, Karang Serang, Pamarican, Karangnsambung, Tanggul, Keronjen, Keradenan dan Kesunyatan”, tutupnya. (Aef/abk)
